
PURWOREJO,CN – Suasana Idul Adha 1446 Hijriah mulai terasa, dan persiapan pun tak kalah pentingnya. Untuk memastikan setiap hewan kurban disembelih sesuai syariat dan standar kesehatan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Juru Sembelih Halal (Juleha) Kabupaten Purworejo menghelat pelatihan akbar. Pada Minggu, 25 Mei 2025 lalu, halaman Masjid Al Fathonah di Jalan Kesatrian Plaosan riuh oleh antusiasme 120 peserta yang ingin menjadi juru sembelih profesional.
Pelatihan ini bukan sekadar teori, namun juga aksi nyata. Dua pakar di bidangnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo dan Ketua DPW Juleha Jawa Tengah, Erik Gunarto, berbagi ilmu dan pengalaman. Peserta tak hanya menyimak, tapi juga langsung praktik menyembelih seekor sapi, seekor kambing, dan beberapa ekor ayam di lapangan.
Ustaz Abdi Sandiko, Ketua DPD Juleha Kabupaten Purworejo, menegaskan pentingnya kegiatan ini. “Pemerintah gencar mengampanyekan jaminan halal, dan ini tidak terlepas dari proses penyembelihan yang benar, sesuai syariat Islam dan memperhatikan aspek kesehatan hewan,” ujarnya. Ia sangat mengapresiasi semangat para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan masjid, musala, organisasi masyarakat, hingga rumah potong hewan.
“Alhamdulillah, antusiasme peserta luar biasa! Mereka mengikuti dari awal hingga praktik di lapangan,” imbuhnya. Ini adalah kali kedua DPD Juleha Purworejo menyelenggarakan pelatihan serupa, menegaskan komitmen mereka dalam mencetak juru sembelih yang kompeten. “Momen ini sangat tepat menjelang Idul Adha, agar masyarakat tahu cara penyembelihan, pengulitan, dan pemisahan tulang yang benar,” pungkas Ustaz Abdi.
Erik Gunarto, Ketua DPW Juleha Jawa Tengah, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. “Kegiatan juru sembelih halal ini sangat krusial untuk memberikan pemahaman mendalam bagi para takmir masjid dalam menghadapi Idul Adha 1446 H. Mereka jadi tahu tata cara pemotongan yang benar sesuai syariat Islam,” ungkap Erik. Ia juga menyoroti keaktifan peserta yang tak ragu bertanya tentang tantangan di lapangan, dan pulang dengan pencerahan.
Salah satu peserta, Taukhikhurohman dari Desa Brenggong, turut menyampaikan rasa bangganya. “Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Ini kesempatan emas untuk meningkatkan kompetensi, menambah ilmu baru, dan memahami cara penyembelihan yang baik dan benar sesuai syariat Islam,” katanya penuh semangat. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan agar para juru sembelih di Purworejo dapat menjalankan tugas mereka sesuai syariat Islam dan Standar Nasional Indonesia
Publisher -Red
Editor CN -Jhon