
Kebumen, Rabu, 4 Juni 2025 – Komite Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kebumen menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan dengan menghadiri Pembinaan Komite dan Pembentukan Forum Komite MAN Se-Jawa Tengah. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah di Hotel Grasia Semarang pada tanggal 3-4 Juni 2025.
Delegasi Komite MAN 1 Kebumen yang turut serta dalam kegiatan penting ini meliputi tiga pengurus utama:
* Drs. KH. Fauzi, M.Si (Ketua Komite)
* Drs. KH. Wasingan, M.Pd (Bendahara)
* M. Fandi Yusuf, S.H, M.H (Bidang Hukum dan Humas)
Ketua Panitia, H. Achmad Machrussun, M.Ag, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 65 Komite MAN dari seluruh Jawa Tengah, dengan masing-masing komite mengirimkan tiga delegasi. “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menyampaikan regulasi terkait komite madrasah, menyamakan persepsi, menjalin silaturahmi, meningkatkan koordinasi antar komite, serta membentuk sebuah forum antar pengurus komite,” ujar H. Achmad Machrussun.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Dr. H. Wahid Arbani, S.Ag, M.Si, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pengurus komite atas dedikasi dan pemikiran mereka terhadap kemajuan madrasah. Beliau menegaskan bahwa komite merupakan pelaku utama dalam mewujudkan pendidikan yang unggul, ramah, dan terintegrasi.
Menyoroti tantangan zaman, Dr. Wahid Arbani mengutip Prof. Rhenald Kasali yang sering mengaitkan era disrupsi dengan fenomena “3S”: Speed (Kecepatan), Surprise (Kejutan), dan Sudden Shift (Pergeseran Mendadak). Ketiga karakteristik ini menandai perubahan yang begitu cepat dan tak terduga di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
“Rasa ingin diakui, ingin menunjukkan jati diri, ingin validasi diri sering kali membuat kita tidak menyadari masuk pada era yang berubah dan pola kehidupan kita mengalami perubahan. Inilah tantangan yang sedang dihadapi saat ini, dan komite memiliki peran penting,” ungkap Dr. Wahid Arbani, menekankan bahwa komite harus mampu beradaptasi dan berinovasi.
Lebih lanjut, Dr. Wahid Arbani memaparkan empat fungsi pokok komite yang krusial dalam mendukung ekosistem pendidikan madrasah:
* Advisory Agency (Pemberi Pertimbangan Pendidikan): Memberikan masukan dan pertimbangan terkait maju atau mundurnya pendidikan di madrasah.
* Supporting Agency (Pendukung Sukses Madrasah): Menjadi kelompok yang mendukung suksesnya madrasah dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas.
* Controlling Agency (Pengawas Pendidikan): Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan untuk memastikan akuntabilitas.
* Mediator Agency (Perantara Masyarakat dan Madrasah): Menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan madrasah.
Dr. Wahid Arbani juga menekankan pentingnya pertemuan rutin antar komite untuk mendiskusikan berbagai isu dan melakukan mitigasi terhadap potensi masalah. Beliau mengingatkan agar komite cermat membedakan antara sumbangan dan pungutan demi menghindari masalah di kemudian hari, serta senantiasa mencari solusi terbaik untuk setiap tantangan.
Melalui pembinaan dan inisiasi forum ini, diharapkan komite MAN Se-Jawa Tengah dapat semakin solid, adaptif, dan kolaboratif dalam menghadapi dinamika pendidikan global, serta terus menginspirasi kemajuan madrasah demi masa depan generasi penerus yang cemerlang.
Publisher -Red
Editor CN -Jhon