
KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meningkatkan kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, seiring dengan masuknya musim penghujan. Peningkatan kewaspadaan ini didasari oleh kondisi geografis Kendal yang memiliki wilayah pesisir dan dataran tinggi, serta pengalaman bencana banjir besar, termasuk jebolnya tanggul Sungai Bodri di awal tahun.
Sebagai langkah nyata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal telah menggelar Apel Siaga dan Simulasi Penanganan Bencana Alam. Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh personel, relawan, dan perangkat daerah dalam merespons situasi darurat secara cepat dan tepat.
Sekretaris BPBD Kendal, Ahmad Huda Kurniawan Syah, menegaskan bahwa kesiapan operasional di lapangan telah optimal. “Untuk peralatan BPBD Kendal sudah mencukupi dan siap digunakan, termasuk personel. Kami juga sudah menjalin koordinasi yang intensif dengan tiap kecamatan serta melakukan pemetaan daerah rawan bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Dyah Kartika Permana Sari menyatakan bahwa apel siaga ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah. “Seluruh wilayah di Kabupaten Kendal, baik atas maupun bawah, memiliki potensi bencana. Karena itu, kesiapsiagaan seluruh pihak sangat penting agar ketika bencana datang, kita bisa bertindak cepat dan tepat,” tutur Bupati.
Dalam apel tersebut, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, PCS 119, PLN, TNI, POLRI, serta para relawan tanggap bencana juga melaksanakan simulasi penanganan bencana angin kencang. Simulasi ini menunjukkan kecepatan koordinasi tim dalam menghadapi situasi darurat di lapangan.
Bupati Kendal secara khusus mengimbau masyarakat untuk selalu tanggap terhadap kondisi cuaca dan tidak ragu melaporkan setiap kejadian bencana ke nomor darurat 112 agar penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin oleh petugas.
Publisher -Red
Reporter CN -Zen