
Bonorowo, Kebumen – Ketegangan yang sempat melanda Desa Patuk Rejo, Kecamatan Bonorowo, Kebumen, akhirnya mereda dan berakhir dengan damai. Melalui sebuah musyawarah mufakat yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, Kepala Desa (Kades) Wakijo secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang melibatkan dirinya, dan mendapatkan ampunan tulus serta kesempatan kedua dari warga.
Pertemuan bersejarah yang menjadi tonggak rekonsiliasi ini berlangsung pada Selasa, 21 Oktober 2025, bertempat di kediaman tokoh agama desa, Mbah KH Abu Suwarno.
Musyawarah ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama (termasuk Mbah KH Abu Suwarno, Kyai Ma’urhamah, dan Kiai Komari), perwakilan pemuda, para Ketua RT, dan warga terkait.
Agenda utama pertemuan yang dipimpin oleh para sesepuh desa adalah menanggapi pengakuan dan permohonan maaf Kades Wakijo. Kades Wakijo, dengan kerendahan hati dan penuh penyesalan, menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat desa Patuk Rejo.
Dalam suasana haru yang kental dengan nuansa kekeluargaan, perwakilan masyarakat dan tokoh agama secara tegas menyatakan keputusan bulat untuk memaafkan.
Supardi, salah satu Tokoh Masyarakat, dan Ustadz Fauzan, yang mewakili dalam statemen, menegaskan keputusan warga:
“Kami sebagai masyarakat, tokoh agama, dan pemuda, telah bulat memberikan maaf kepada Bapak Kades,” ujar Ustadz Fauzan. “Kami juga memberikan kesempatan penuh kepada beliau untuk menyelesaikan masa jabatannya sampai selesai,” tambahnya, mewakili suara bulat warga Patuk Rejo.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan rekam jejak pengabdian Kades Wakijo yang dinilai signifikan bagi pembangunan desa. Para Tokoh Agama menekankan bahwa niat baik Kades untuk bertobat dan dedikasi kerjanya yang luar biasa menjadi faktor penting dalam musyawarah mufakat ini.
Dengan adanya ikrar saling memaafkan ini, seluruh pihak bersepakat untuk mengakhiri polemik yang terjadi. Komitmen bersama kini difokuskan pada upaya memajukan Desa Patuk Rejo Bonorowo. Kades Wakijo berkomitmen penuh untuk memperbaiki kepemimpinan dan pelayanan desa, menjadikan momen ini sebagai tonggak untuk pemerintahan desa yang lebih baik, transparan, dan akuntabel hingga akhir masa jabatannya.
Pertemuan ini menjadi contoh nyata penerapan nilai-nilai musyawarah, kekeluargaan, dan kearifan lokal dalam penyelesaian masalah di tingkat desa, di mana kepentingan bersama dan kemajuan Patuk Rejo menjadi prioritas utama.
Publisher -Red
Reporter CN Nasional -Waluyo