LUBUKLINGGAU, 18 Desember 2025 – Integritas Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau kini berada di titik nadir. Cafe dan Karaoke QQ diduga kuat telah mengangkangi aturan perizinan operasional meski sebelumnya telah menandatangani komitmen hitam di atas putih. Kelambanan pemerintah dalam mengeksekusi sanksi kini memicu pertanyaan besar: Apakah hukum di Lubuklinggau takluk di bawah ketiak oligarki?
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Perizinan Kota Lubuklinggau, Vera, mengonfirmasi bahwa izin yang diberikan kepada Cafe QQ hanya terbatas pada KBLI Rumah Minum dan Karaoke.
“Kami sudah menekankan bahwa grand opening hanya boleh untuk cafe dan karaoke. Mereka sudah membuat surat pernyataan untuk tidak menyediakan minuman beralkohol (mikol) atau aktivitas di luar izin. Namun, fakta di lapangan menunjukkan pengingkaran terhadap pernyataan tersebut,” tegas Vera, Senin (16/12).
Vera mengaku kecewa atas sikap pengelola yang tidak kooperatif, yang secara terang-terangan melecehkan kewibawaan dinas perizinan.
Keberanian Cafe QQ yang tetap beroperasi di luar koridor hukum, bahkan disinyalir menantang penegak aturan melalui media sosial, memperkuat spekulasi adanya “tangan besi” di balik layar. Isu yang berkembang di masyarakat menyeret nama oknum anggota DPRD berinisial (F) hingga dugaan dukungan dari oknum institusi keamanan.
Lambatnya tindakan dari Satpol PP dan instansi terkait seolah mengonfirmasi persepsi publik bahwa Cafe QQ adalah wilayah “tak tersentuh”. Jika pembiaran ini berlanjut, Pemkot Lubuklinggau dianggap sedang mempertontonkan praktik diskriminasi hukum yang nyata.
Tak hanya soal operasional, legalitas bangunan Cafe QQ kini masuk dalam radar investigasi. Lahan tersebut diduga berstatus Hak Guna Usaha (HGU). Secara regulasi, penggunaan lahan HGU untuk tempat hiburan komersial tanpa alih fungsi lahan yang sah adalah pelanggaran berat terhadap aturan tata ruang.
Masyarakat kini menunggu keberanian Wali Kota dan jajaran APH (Aparat Penegak Hukum) untuk bertindak. Apakah mereka akan menegakkan konstitusi, atau tetap terdiam sembari membiarkan marwah pemerintahan luntur oleh pundi-pundi kepentingan tertentu?
Publisher -Red
Reporter CN -Riski
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.











