GOMBONG – Di tengah hiruk-pikuk arus mudik dan libur Natal serta Tahun Baru (Nataru), sebuah ironi terjadi di pusat perbelanjaan modern Alfaku yang berlokasi strategis di Jalan Yos Sudarso Timur, tepat di depan SMP Negeri 4 Gombong. Toko yang seharusnya menjadi oase bagi para pengguna jalan ini justru menuai sorotan tajam terkait layanan fasilitas dasar: Air Bersih.
Kejadian bermula pada Jumat (26/12), ketika seorang pengunjung yang tengah berbelanja dan menikmati kopi hendak menggunakan fasilitas toilet. Namun, harapan mendapatkan kenyamanan sirna saat kasir memberikan jawaban dingin, “Maaf Pak, airnya habis.” Akibatnya, pengunjung tersebut terpaksa menuju SPBU Wero hanya untuk sekadar buang air kecil.
Kondisi ini ternyata tidak berubah hingga Sabtu (27/12). Berdasarkan pantauan di lokasi saat hujan deras mengguyur Gombong, tampak beberapa kendaraan roda dua dan truk logistik menepi untuk berteduh dan berbelanja. Sebuah pemandangan memprihatinkan tertangkap kamera: seorang pengemudi truk asbes yang baru saja berbelanja, terpaksa kencing di bawah papan nama toko “Alfaku” sebelum kembali ke kemudinya.
Saat dikonfirmasi kepada salah satu karyawan di lokasi mengenai kondisi tersebut, ia membenarkan bahwa fasilitas air memang tidak berfungsi.
“Iya Pak, mesin pompanya (Sanyo) mati dan belum diperbaiki. Infonya masih menunggu kiriman (onderdil/teknisi),” ujar karyawan tersebut.
Sebagai toko modern yang mengusung konsep kenyamanan, ketidaksediaan air bersih selama dua hari berturut-turut di musim penghujan dan puncak libur panjang adalah rapor merah bagi manajemen.
Beberapa poin kritis yang menjadi sorotan:
– Standar Pelayanan Publik: Bagaimana mungkin sebuah gerai besar yang menjual makanan dan minuman (termasuk layanan kopi seduh) tidak memiliki cadangan air bersih atau respons cepat terhadap kerusakan pompa?
– Dampak Lingkungan: Ketiadaan fasilitas MCK yang layak memicu tindakan tidak higienis dari pengunjung (seperti kencing sembarangan), yang mencoreng estetika kota dan kebersihan lingkungan sekitar gerai.
– Momentum Nataru: Di tengah meningkatnya volume kendaraan, fasilitas publik seperti toko modern seharusnya menjadi titik rest area yang mumpuni, bukan justru menambah beban bagi pengguna jalan.
Publik berharap pihak manajemen Alfaku segera melakukan langkah konkret bukan sekadar menunggu kiriman alat yang tidak pasti mengingat pentingnya air bersih bagi kesehatan dan kenyamanan pelanggan. Jangan sampai jargon “toko modern” hanya sekadar hiasan lampu, sementara layanan dasarnya masih tertinggal.
Publisher -Red
Reporter CN -Waluyo
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













