
Intan Jaya, 26 Mei 2025 – Pemerintah Kabupaten Intan Jaya menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dan melindungi masyarakat yang terdampak konflik bersenjata antara aparat keamanan dan Tentara Pembebebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Intan Jaya, Aner Maiseni S.Kom., S.H., M.H., saat meninjau lokasi pengungsian di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, hari ini.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Aner Maiseni didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) yang juga Ketua Tim Penanganan Pengungsi Pasca-Kontak Tembak, Yoakim Mujizau, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Intan Jaya, Aser Mirip. Dari jajaran aparat keamanan, hadir Kapolres Intan Jaya, Danramil Intan Jaya, dan Danyon 500 Sikatan. Kunjungan ini juga melibatkan pemuka agama, dewan gereja, kepala suku, dan kepala kampung dari desa adat yang terdampak konflik.
Bupati Aner Maiseni menyampaikan pesan menenangkan kepada masyarakat pengungsi. “Masyarakat tidak perlu takut. Pemerintah dan seluruh aparat keamanan akan selalu menjaga dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan serta mendorong bantuan logistik, makanan, dan kebutuhan lainnya secara cukup,” ujarnya.
Mengenai kelompok TPNPB-OPM yang kerap menciptakan suasana tidak kondusif dengan teror, Bupati menegaskan, “Biar aparat yang mengatasi hal ini, baik dengan penegakan hukum maupun secara persuasif di lapangan.”
Kepala Dinas DPMK, Yoakim Mujizau, menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu memberikan stigma negatif kepada aparat keamanan. “Mereka datang ke sini jauh meninggalkan keluarga hanya untuk membantu masyarakat itu sendiri, serta memberikan rasa aman dan nyaman,” jelasnya.
Yoakim Mujizau juga menjamin keamanan bagi masyarakat yang ingin kembali ke kampung halamannya. “Pemerintah daerah dan aparat keamanan akan menjamin keamanan masyarakat itu sendiri,” tegasnya. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi berita bohong (hoaks) yang dihembuskan oleh kelompok TPNPB-OPM. “Kelompok OPM sendiri seringkali mendatangi kampung dan menindas masyarakat guna mendapatkan bahan makanan yang mereka butuhkan,” tambahnya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, Yoakim Mujizau mempersilakan untuk berobat dengan bantuan aparat keamanan yang hadir. Ia juga berpesan agar masyarakat melaporkan kepada aparat keamanan jika ada kelompok TPNPB-OPM yang mendatangi perkampungan.
Pendeta Januarius Wea, selaku perwakilan masyarakat pengungsi, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan atas kerja keras mereka dalam membantu masyarakat yang terdampak konflik. “Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya, karena kita sebagai makhluk Tuhan harus saling membantu dan mengasihi satu sama lain,” harapnya.
Publisher -Red
Reporter CN Nasional – Derry Albert