
Intan Jaya, CN- 4 Juni 2025 – Di tengah hiruk pikuk modernisasi yang berbasis digital, semangat untuk melestarikan budaya asli Papua tetap menyala terang di Intan Jaya. Salah satu penjaga api budaya tersebut adalah Beni Sondegau, seorang putra asli Papua berusia 60 tahun yang berdomisili di Kabupaten Intan Jaya.
Beni Sondegau, seorang mantan pengajar yang telah purnabakti dua tahun lalu, kini mendedikasikan kesehariannya untuk melestarikan warisan leluhur, khususnya bagi suku Moni. Untuk mengisi waktu luangnya, ia menjalankan sebuah kios kecil yang bukan hanya sekadar tempat berdagang, melainkan juga pusat pelestarian budaya.
Di kiosnya, Beni tak hanya menjual kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjajakan Noken dan berbagai pernak-pernik asli Papua. Noken, tas rajutan tradisional Papua, lebih dari sekadar aksesoris. Bagi masyarakat adat Papua, Noken adalah simbol pemersatu, cerminan identitas, dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari serta adat istiadat Orang Asli Papua (OAP).
Melalui usahanya ini, Beni Sondegau tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Kehadiran kios Beni menjadi pengingat penting akan kekayaan budaya Papua yang tak ternilai, serta upaya gigih masyarakatnya dalam melestarikannya di tengah gempuran zaman.
Publisher -Red
Editor CN -Jhon
Reporter CN Nasional -Derry Albert