
PATI, CN – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pati kembali menjadi sorotan publik. Pada Rabu (11/6/2025), pemandangan antrean panjang yang mengular kembali mewarnai aktivitas di kantor tersebut. Wajib pajak harus bersabar menanti berjam-jam demi menunaikan kewajiban mereka, sebuah kondisi yang sayangnya bukan hal baru dan seharusnya tidak terjadi dalam sistem pelayanan publik yang ideal.
Minimnya jumlah petugas disinyalir menjadi biang kerok utama di balik kelambatan pelayanan ini. Dari empat loket konsultasi yang tersedia, hanya dua di antaranya yang beroperasi. Kondisi ini jelas menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara beban kerja dengan ketersediaan sumber daya manusia. Pertanyaan besar kemudian muncul: apakah manajemen KPP Pratama Pati kurang sigap dalam mengantisipasi lonjakan wajib pajak, ataukah memang ada permasalahan mendasar dalam alokasi pegawai?
Seorang wajib pajak yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan frustrasinya setelah lebih dari dua jam menunggu. “Saya datang pukul 11.40 WIB, sampai jam 12.40 WIB belum juga dipanggil. Padahal nomor antrean tinggal menunggu lima antrean lagi. Ini sangat mengecewakan,” keluhnya. Pernyataan ini bukan sekadar keluhan pribadi, melainkan cerminan dari pengalaman kolektif banyak wajib pajak yang merasa hak mereka untuk mendapatkan pelayanan prima diabaikan.
Kinerja pelayanan publik seharusnya mencerminkan komitmen negara terhadap masyarakatnya. Namun, jika wajib pajak harus membuang waktu berharga hanya untuk sebuah antrean panjang, ini mengindikasikan adanya kelemahan struktural dan kurangnya empati dari pihak penyedia layanan. “Jika memang para pegawai pajak tidak bisa bekerja melayani masyarakat, saya kira perlu ada evaluasi serius. Buat apa menjadi pelayan masyarakat kalau kinerjanya seperti ini,” tegasnya, menyuarakan kekecewaan yang mendalam terhadap standar pelayanan yang diterima.
Situasi di KPP Pratama Pati ini harus menjadi alarm bagi instansi terkait. Efisiensi, kecepatan, dan keramahan adalah pilar utama pelayanan publik yang baik. Masyarakat berhak mendapatkan yang terbaik, bukan hanya sekadar dilayani. Sudah saatnya KPP Pratama Pati berbenah diri secara menyeluruh, bukan hanya menanggulangi masalah sesaat, tetapi mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang dan kepercayaan wajib pajak dapat kembali pulih.
Publisher -Red