
KEBUMEN JAWA TENGAH– Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti kediaman Gus Ulin Nuha Shodiq Suhaimi di Pejagoan, Kebumen, pada Minggu, 13 Juli 2025 lalu. Pimpinan Redaksi Cyber Nasional, Jhon, tak sendiri. Ia ditemani M. Fandi Yusuf, pengacara muda dan kondang di Kebumen, dalam kunjungan silaturahmi spesial menyambut kepulangan Gus Ulin Nuha dari Tanah Suci.
Begitu tiba, Jhon dan Fandi Yusuf langsung disambut dengan senyum ramah dan dekapan hangat dari Gus Ulin Nuha. Pertemuan ini bukan sekadar ajang melepas rindu, melainkan juga wadah berbagi inspirasi. Gus Ulin Nuha, dengan pancaran kedamaian dari ibadah hajinya, tak ragu membagikan pesan dan kesan mendalam tentang keutamaan ibadah haji yang baru saja ditunaikannya.
“Alhamdulillah, haji itu panggilan istimewa dari Allah. Setiap langkah di sana mengajarkan kita banyak hal: kesabaran, keikhlasan, dan bagaimana jutaan umat bisa bersatu dalam satu tujuan, tanpa memandang perbedaan,” tutur Gus Ulin Nuha, suaranya sarat makna. “Ini bukan cuma perjalanan fisik, tapi sebuah ziarah batin yang luar biasa, mendekatkan kita pada Sang Pencipta.”
Beliau menambahkan bahwa haji adalah sekolah kehidupan yang mengajarkan solidaritas dan kesetaraan. “Kita semua sama di hadapan Ka’bah. Keutamaan haji itu juga terletak pada kesempatan untuk membersihkan diri, kembali suci layaknya bayi yang baru lahir. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari setiap syariatnya dan membawa perubahan positif dalam hidup,” pungkasnya penuh harap, menginspirasi semua yang hadir.
Jhon, yang terlihat khidmat mendengarkan, menyampaikan rasa syukurnya. “Sambutan beliau luar biasa hangat, dan pesan-pesan tentang haji sungguh menggugah hati. Kami sangat berterima kasih atas wejangan yang diberikan,” ujarnya.
Fandi Yusuf pun tak mau ketinggalan. “Momen seperti ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga tali silaturahmi, apalagi dengan tokoh panutan seperti Gus Ulin Nuha. Semoga haji beliau mabrur dan membawa keberkahan berlipat bagi keluarga serta seluruh masyarakat,” harapnya.
Kunjungan yang penuh makna ini tak hanya mempererat hubungan antara dunia media, hukum, dan keagamaan, tetapi juga menjadi bukti nyata betapa kuatnya tradisi silaturahmi dan penghormatan dalam masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang baru kembali dari menunaikan rukun Islam kelima.
Publisher -Red