
Pati, Jawa Tengah, 10 Agustus 2025– Sebuah rekaman suara yang diduga mirip dengan aktivis Pati, Yayak Gundul, viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terdengar pernyataan yang menyebut ‘rakyat Pati bajingan semua’. Hal ini sontak memicu kegaduhan dan perbincangan hangat di kalangan warganet.
Polemik bermula ketika seorang wartawan mencoba meminta konfirmasi dari Yayak Gundul melalui sebuah grup WhatsApp. Alih-alih memberikan klarifikasi, Yayak justru menantang wartawan tersebut untuk bertemu di kantor polisi.
“Tak Catat…kalau tidak ada bukti saya ngarani rakyat Pati…kita ketemu di Kepolisian,” tulis Yayak dalam percakapan tersebut. Ia juga menyinggung tentang tuduhan sebelumnya yang menyebut dirinya berotak “kecampur tai” dan kini kembali dituduh menuduh seluruh rakyat Pati.
Upaya konfirmasi tidak berhenti di situ. Beberapa wartawan mencoba menghubungi Yayak secara pribadi, namun tidak ada tanggapan. Mereka kemudian mendatangi kediaman Yayak, tetapi tidak berhasil menemuinya.
Setelah dua hari, Yayak Gundul akhirnya memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa pernyataan ‘bajingan semua’ yang viral tersebut tidak ditujukan kepada seluruh rakyat Pati, melainkan kepada anggota grup “Noto Projo”. Yayak merasa difitnah karena dituduh menerima uang dan dipaksa untuk ikut serta dalam demonstrasi.
Diketahui, Yayak Gundul atau Cahaya Basuki adalah aktivis dari ormas Mantra yang sebelumnya vokal menyuarakan penolakan terhadap kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta arogansi Bupati Pati. Namun, setelah pertemuan mediasi dengan Bupati Sudewo dan pembatalan kenaikan PBB, Yayak mengurungkan niatnya untuk berdemo. Sikapnya ini menimbulkan spekulasi dan dugaan bahwa ia menghasut masyarakat untuk tidak ikut berdemo.
Atas tindakannya tersebut, jagat maya kembali heboh. Berbagai hujatan dan sebutan negatif, seperti “Sengkuni”, dilontarkan kepada Yayak Gundul. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan betapa cepatnya informasi menyebar dan memicu reaksi di era digital.
Publisher -Red