
INTAN JAYA,12 Agustus 2025– Di tengah terjalnya medan Papua, sebuah kisah inspiratif lahir dari Desa Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya. Setelah 12 tahun lamanya bisu, landasan terbang yang dulu terbengkalai kini kembali bergemuruh oleh deru mesin pesawat. Ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, melainkan monumen hidup dari tekad, semangat, dan kebersamaan yang luar biasa.
Selama 12 tahun, Lapangan Terbang Misi Hitadipa bagai urat nadi yang terputus. Namun, semangat juang masyarakat setempat tak pernah padam. Sepanjang bulan Juli, para pemuda, orang tua, dan tokoh intelektual Hitadipa bergotong royong, bahu-membahu memperbaiki landasan pacu yang rusak. Keringat dan tenaga yang dicurahkan dengan sukarela kini berbuah manis.
Hari ini, pesawat jenis Tariku berhasil mendarat dengan selamat, menandai uji coba ketiga yang sukses. Momen ini bukan hanya sekadar pembuktian teknis, melainkan awal dari harapan baru. Pesawat tersebut tak datang dengan tangan kosong, melainkan mengangkut material vital untuk pembangunan sekolah dan puskesmas. Ini adalah bukti nyata bahwa mimpi untuk akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik kini selangkah lebih dekat.
“Kami ingin lapangan ini kembali hidup, seperti lapangan-lapangan lain di Intan Jaya,” ujar salah seorang tokoh masyarakat. “Harapan kami, pemerintah dan pihak terkait dapat melihat semangat kami dan memberikan dukungan. Kami sangat berharap adanya jadwal subsidi penerbangan untuk rute Nabire-Hitadipa dan Timika-Hitadipa agar konektivitas ini dapat terus berjalan dan membawa kemajuan bagi desa kami.”
Kisah Hitadipa adalah pengingat bagi kita semua bahwa keterbatasan bukanlah penghalang. Ini adalah seruan untuk kolaborasi, investasi, dan perhatian lebih terhadap daerah-daerah terpencil yang menyimpan potensi dan semangat juang tak terbatas. Dengan dukungan yang tepat, inisiatif dari akar rumput ini bisa menjadi fondasi untuk masa depan yang lebih cerah.
Publisher -Red
Reporter CN- – Detinus Sani