
KENDAL — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kendal menggelar audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan terkait berbagai isu krusial di daerah. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Abdi Praja pada Senin (08/09/2025) ini disambut langsung oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam forum audiensi, BEM Kendal menyoroti beberapa persoalan utama, mulai dari masalah sampah, banjir, kerusakan lingkungan akibat galian C, hingga isu infrastruktur, ketenagakerjaan, dan pendidikan.
“Kami memilih audiensi sebagai langkah damai untuk menyuarakan aspirasi, karena kondisi daerah saat ini perlu dijaga agar tetap kondusif,” ujar Ketua BEM Kendal, Irsyad.
Perwakilan BEM Kendal lainnya, Malik, mencontohkan persoalan sampah yang dinilai belum tertangani serius. Ia menyoroti minimnya fasilitas tempat sampah di beberapa desa, yang berakibat pada masyarakat yang terpaksa membuang sampah ke sungai. “Ini harus segera ada solusi nyata,” tegasnya.
Secara spesifik, BEM Kendal menyampaikan beberapa tuntutan:
* Penanganan sampah secara sistematis untuk mengurangi risiko banjir.
* Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kerja dan UMKM untuk menekan angka kemiskinan.
* Perbaikan infrastruktur jalan.
* Perhatian terhadap akses pendidikan.
* Pelibatan mahasiswa dalam penyusunan regulasi pembangunan daerah.
Selain itu, BEM Kendal juga menyoroti masalah truk besar yang melintas di jalur padat penduduk di wilayah Kaliwungu, yang kerap memicu kemacetan dan rawan kecelakaan.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyatakan pertemuan ini menjadi wadah penting untuk menyerap aspirasi mahasiswa. Ia memastikan semua masukan akan ditindaklanjuti.
Isu Sampah: Bupati Tika mengakui masalah sampah menjadi pekerjaan rumah besar. Dengan produksi sampah mencapai 390 ton per hari, Pemkab tengah menyiapkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di beberapa wilayah seperti Cepiring, Patean, dan Sukorejo.
“Kami juga akan menerbitkan surat edaran agar desa menganggarkan TPS 3R melalui dana desa,” jelasnya.
Lapangan Kerja: Di sektor ketenagakerjaan, Bupati menyoroti tingginya kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Industri Kendal (KIK). Pemkab menggelar pameran kerja (job fair) dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di KIK untuk memastikan proses rekrutmen berjalan transparan.
Infrastruktur dan Galian C: Bupati Tika menegaskan bahwa perbaikan jalan masih menjadi prioritas, dengan 85% jalan di Kendal sudah dalam kondisi baik. Terkait galian C, Pemkab telah membentuk satuan tugas khusus bersama aparat penegak hukum untuk menekan dampak kerusakan lingkungan dan mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Menyambut baik tuntutan mahasiswa, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendal, Mahfud Sodiq, menegaskan aspirasi ini akan menjadi bagian dari evaluasi kinerja.
“Semua yang menjadi tuntutan dan aspirasi adik-adik mahasiswa ini kami terima dan akan kami tindak lanjuti,” ujarnya. “Ini menjadi bagian dari evaluasi kami dalam membangun Kendal yang lebih baik lagi.”(Red-Zen)