KEBUMEN, 19 Desember 2025 – Balai Desa Pandanlor menjadi saksi pertemuan antara puluhan anggota LSM GMBI Distrik Kebumen dengan jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) Pandanlor dan Forkopimcam Klirong, Jumat (19/12). Audiensi ini digelar guna mengklarifikasi pembongkaran gedung pasar desa yang kini dialokasikan untuk pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Hadir sebagai fasilitator dalam pertemuan tersebut, Camat Klirong Purwanto, S.STP, M.Si., Danramil 15 Klirong Kapten Inf Sunarno, serta Kapolsek Klirong AKP Untung Sukirno.
Salah satu poin utama yang ditekankan oleh LSM GMBI adalah harapan agar Los dan Kios pasar dapat difungsikan kembali sebagaimana mestinya. GMBI menilai pasar tradisional memiliki peran vital sebagai penyedia kebutuhan sandang, pangan, dan produk lokal masyarakat sekitar.
“Kami mendukung program KDMP tetap berlanjut, namun kami mendesak agar Los dan Kios pasar dihidupkan kembali. Jangan sampai modernitas yang dibawa KDMP justru mematikan ekosistem pasar tradisional yang selama ini menjadi urat nadi ekonomi warga,” tegas perwakilan GMBI.
Lebih lanjut, GMBI mendorong adanya kolaborasi yang sehat. Mengingat KDMP cenderung menjual produk modern, mereka berharap adanya sinergi agar produk lokal di pasar tradisional tetap mendapat ruang. Atas pertimbangan tersebut, GMBI meminta Pemdes melakukan peninjauan ulang kebijakan pembongkaran, baik dari sisi asas manfaat, aspek hukum, maupun yuridis formal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Pandanlor, Sutomo, memberikan penjelasan bahwa seluruh kebijakan pembangunan telah melalui prosedur Musyawarah Desa (Musdes). Menurutnya, lokasi tersebut merupakan titik paling strategis untuk mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang memerlukan area luas.
“Dasar kami adalah hasil Musdes. Kami memilih lokasi tersebut karena secara volume, aset desa di tempat lain tidak mencukupi untuk kebutuhan area program nasional ini,” jelas Sutomo. Ia juga menambahkan bahwa pihak desa telah berupaya inklusif dengan mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk LSM GMBI, pada saat Musdesus dilaksanakan.
Camat Klirong, Purwanto, berharap audiensi ini menghasilkan kesepahaman. Ia menekankan pentingnya pembangunan desa yang tertib administrasi namun tetap memperhatikan aspirasi masyarakat bawah.
Audiensi berakhir dengan situasi kondusif. Kedua belah pihak bersepakat untuk mengedepankan dialog dalam menyelaraskan antara program strategis desa dengan perlindungan terhadap aset ekonomi tradisional masyarakat.
Publisher -Red
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.











