DAMSOL, DONGGALA – Kesabaran warga Dusun 5, Desa Talaga, Kecamatan DAMSOL, Kabupaten Donggala, telah habis. Mereka menuding Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah mengabaikan kondisi infrastruktur vital yang kini menjadi ancaman keselamatan publik: drainase dan plat duiker yang rusak parah.
Setiap hujan turun, ruas jalan utama di wilayah ini sontak berubah menjadi “kolam bencana” yang melumpuhkan aktivitas, menenggelamkan rumah, dan membahayakan pengendara.
Kondisi ini bukan kejadian sesaat, melainkan masalah menahun yang terus berulang tanpa solusi nyata dari pemerintah. Edi Ahmad (51 tahun), salah satu warga terdampak, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas lambannya respons instansi terkait.
“Jika hujan berjam-jam, dipastikan tidak hanya rumah warga yang terendam, tetapi airnya melimpah sampai ke badan jalan. Ini adalah kegagalan total pengelolaan infrastruktur, di mana drainase buruk dan air tidak berjalan lancar,” ujar Edi Ahmad, Sabtu (14/12/2025).
Menurut warga, keresahan ini diperparah oleh intensitas hujan yang meningkat, namun tidak dibarengi dengan kesiapan infrastruktur.
Sorotan tajam diarahkan pada BPJN Sulteng yang dianggap bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan nasional dan fasilitas pendukungnya, termasuk drainase dan plat duiker.
Warga mendesak BPJN untuk segera memperbaiki kerusakan drainase yang sudah lama dikeluhkan, mempertanyakan kinerja dan anggaran pemeliharaan yang selama ini dialokasikan.
“Kami harapkan pemerintah segera memperbaiki kerusakan drainase untuk mengantisipasi agar banjir tidak berdampak lebih parah kepada masyarakat. Sampai kapan kami harus hidup dalam ancaman banjir karena kelalaian ini?” desak Edi Ahmad.
Lebih lanjut, kerusakan pada plat duiker juga disebut Ali, warga lainnya, sudah mencapai titik sangat memprihatinkan dan menjadi bom waktu bagi keselamatan lalu lintas.
“Jika tidak segera diperbaiki, kerusakannya akan semakin parah dan membahayakan keselamatan pengendara. Apakah BPJN menunggu korban jatuh dulu baru bertindak?” sindir Ali tajam.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala BPJN Sulteng yang dihubungi melalui kontak WhatsApp memilih bungkam dan belum memberikan tanggapan resmi. Keengganan ini semakin menambah daftar panjang pertanyaan publik mengenai keseriusan BPJN dalam menanggapi keluhan masyarakat yang menyangkut keselamatan dan hajat hidup orang banyak.
Publisher -Red
Reporter CN -Nakir
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.










