
PACITAN, JATIM – Konflik internal mewarnai hubungan antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pacitan dengan sejumlah awak media yang tergabung dalam Forum Pewarta Pacitan. Dugaan pengeluaran beberapa jurnalis dari grup komunikasi mitra Pemkab, disusul adanya penawaran honor untuk sanggahan pemberitaan, menjadi sorotan tajam.
Insiden bermula ketika Kepala Bidang (Kabid) Kominfo Pacitan, Bagus Nur Cahyadi, diduga mengeluarkan sejumlah awak media dari grup “Forum Pewarta Pacitan”. Hal ini terjadi setelah adanya pertanyaan dari awak media terkait honor, standar penilaian media, dan beberapa isu lain yang disinyalir memicu ketidaknyamanan.
Tindakan Bagus Nur Cahyadi ini mendapat reaksi keras dari Penasihat SMSI Kabupaten Pacitan, Joko Wiyono. Dihubungi pada Sabtu (21/6/2025), Joko menyayangkan insiden tersebut. “Seharusnya hal seperti ini tidak dilakukan oleh Kabid Kominfo agar tidak terjadi kesimpangsiuran antara dinas dengan teman-teman media. Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan dengan cara yang baik agar sinergi antara Kominfo dan awak media dapat terjaga, demi kondusifitas Pacitan,” tegas Joko.
Lebih lanjut, dugaan kontroversi mencuat setelah salah satu awak media memberitakan isu terkait anggaran yang disebut “tidak ada namanya”. Menanggapi hal tersebut, Kabid Kominfo Bagus Nur Cahyadi diduga menawarkan kepada sejumlah media untuk memuat rilis berita yang ditulisnya sendiri, dengan imbalan sebesar Rp 200.000. Penawaran ini disebut sebagai bentuk klaim atas berita yang telah dibagikan di grup mitra Pemkab Pacitan.
Joko Wiyono kembali menyuarakan keprihatinannya atas dugaan penawaran ini, terlebih jika statement tersebut benar-benar dilontarkan di grup WhatsApp. “Apalagi ini yang disuruh bagi yang golongan C. Saya nilai ini ada dugaan ketidakbenaran, meskipun mungkin sekadar bergurau. Bagi saya, ini namanya pengelompokan atau pengotak-kotakan media,” tandas Joko dengan nada tegas.
Pernyataan Joko merujuk pada adanya sistem penggolongan media (Golongan A, B, C) yang kabarnya diterapkan oleh Kominfo Pacitan, namun belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian besar awak media. Banyak jurnalis menyayangkan adanya pengelompokan tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler terkait pengeluaran rekan-rekan media dari grup, Bagus Nur Cahyadi menyatakan bahwa mereka yang dikeluarkan dianggap tidak mau taat dan tunduk pada aturan. “Ya, namanya bermitra itu harus mau mengikuti aturan. Kalau tidak mau, berarti tidak bermitra,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kominfo Pacitan, Dodik Sumarsono, belum bersedia memberikan pernyataan resmi terkait dugaan insiden dan penawaran honor tersebut.
Tim Redaksi