BEKASI – Sejumlah pemimpin redaksi (Pimred) media nasional dari berbagai platform dan latar belakang berkumpul untuk membentuk forum diskusi kritis guna menyikapi meningkatnya tantangan terhadap kebebasan pers dan kondisi kesejahteraan sosial di Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung di Desa Belaian, Jawa Barat, ini menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat solidaritas jurnalisme dalam menghadapi intervensi terhadap profesi pers serta mengawal hak-hak sipil masyarakat.
Para pimpinan redaksi yang hadir, di antaranya Bang Ali, Bang Edi Uban, Bang Jhon, Bang Erik, dan perwakilan Pimred lainnya, menyoroti adanya tekanan serta intervensi yang kian masif terhadap kerja-kerja jurnalistik di berbagai daerah.
“Pers tidak boleh tunduk pada intervensi yang berupaya membungkam kebenaran. Kami berjanji akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat yang selama ini tidak terdengar dan melawan setiap bentuk penindasan publik melalui karya jurnalistik yang berani dan independen,” ujar perwakilan forum dalam pernyataan sikapnya.
Selain isu kebebasan pers, forum ini juga menyoroti apa yang mereka sebut sebagai “tragedi kesejahteraan”. Para peserta menilai ada kesenjangan antara janji kesejahteraan dengan realitas beban hidup yang dialami masyarakat akar rumput saat ini.
Pemilihan lokasi pertemuan di sebuah kedai sederhana di kawasan pedesaan Jawa Barat dimaksudkan sebagai simbol kedekatan jurnalis dengan rakyat kecil. Melalui sinergi tanpa sekat, forum ini berkomitmen menggunakan kekuatan informasi untuk menguak tabir ketidakadilan melalui data dan fakta yang akurat.
Pernyataan Sikap Forum Pimred:
– Menolak Segala Bentuk Intervensi: Mendesak semua pihak untuk menghormati UU Pers dan menjamin keamanan jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
– Mengawal Kesejahteraan Rakyat: Berkomitmen memposisikan pers sebagai instrumen pengawasan terhadap kebijakan publik yang berdampak langsung pada ekonomi rakyat.
– Membangun Solidaritas Lintas Media: Memperkuat kolaborasi antarmedia untuk memecah kebuntuan informasi terkait isu-isu sensitif yang merugikan publik.
“Kami berkumpul dengan hati nurani. Di sini, kami berkomitmen bahwa kesejahteraan rakyat bukanlah sekadar angka statistik, melainkan hak konstitusional yang harus terus diperjuangkan melalui fungsi kontrol sosial pers,” tutup pernyataan tersebut.
Publisher -Red PRIMA
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













