
Bantul, CN–17 Mei 2025 –Aroma tak sedap mewarnai pesta demokrasi tingkat dusun di Bangkel, Srimulyo, Piyungan, Bantul. Polemik panas dugaan pemalsuan dokumen tanda tangan yang menjadi syarat pencalonan Pamong Dukuh pada Maret lalu kini berujung pada gelombang penolakan keras dari warga setempat. Mereka tak terima dengan dilantiknya ILHAM sebagai pemimpin baru dusun, dan menuntut agar kursi kepemimpinan itu segera dikosongkan.
“Pelantikan dukuh baru ini bagai bara dalam sekam bagi warga Bangkel,” ungkap seorang warga yang memilih untuk tetap anonim, menyuarakan kekecewaannya kepada awak media melalui sambungan telepon pada Jumat (16/05/2025) sore. Nada bicaranya sarat akan kekecewaan dan kemarahan.
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa terpilihnya ILHAM sebagai Dukuh Bangkel bukannya disambut suka cita, justru memicu badai protes. Akar masalahnya terletak pada dugaan praktik kotor pemalsuan tanda tangan yang disinyalir dilakukan oleh tim pemenangan ILHAM demi memenuhi persyaratan pencalonan.
“Bagaimana mungkin seorang pemimpin lahir dari kecurangan? Ini mencederai nilai-nilai kejujuran dan keadilan di kampung kami,” lanjutnya dengan nada geram.
Amarah warga memuncak hingga beberapa hari lalu mereka bergerak serentak menuju Kantor Kalurahan Srimulyo, Piyungan. Di hadapan Lurah Srimulyo, Wajiran, aspirasi penolakan terhadap ILHAM lantang disuarakan. Mereka mendesak sang lurah untuk mengambil tindakan tegas, yakni membatalkan pelantikan ILHAM yang diduga kuat terlibat dalam praktik pemalsuan dokumen persyaratan pemilihan pamong dukuh.
“Kami,Solid dari empat penjuru RT di Dusun Bangkel, satu suara menolak dan menuntut agar saudara ILHAM segera angkat kaki dari kursi dukuh!” tegasnya, menyiratkan betapa bulatnya tekad warga.
Kekecewaan warga semakin mendalam lantaran ILHAM dinilai tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Janji pertemuan dengan warga di Kantor Kalurahan Srimulyo pada Senin (12/05/2025) lalu tak kunjung ditepati. Sikap ILHAM yang terkesan menghindar justru semakin menyulut emosi warga.
Tak tahan dengan janji palsu, sejumlah warga kemudian mendatangi kediaman ILHAM di Dusun Bangkel. Namun, bak ditelan bumi, ILHAM tak menampakkan batang hidungnya.
“Kami datangi rumahnya, tapi nihil. Akhirnya kami mencari Hartono, tim suksesnya, yang rumahnya tak jauh dari sana,” jelas sumber tersebut.
Pertemuan dengan Hartono pun tak membuahkan hasil yang diharapkan. Permintaan warga agar Hartono menjembatani pertemuan dengan ILHAM bertepuk sebelah tangan. Upaya menghubungi ILHAM melalui telepon dan pesan singkat oleh Hartono juga tak mendapat respons.
Kini, bola panas berada di tangan Lurah Kalurahan Srimulyo dan Panewu Kapanewon Piyungan. Warga Dusun Bangkel berharap penuh agar para pemimpin di tingkat kalurahan dan kapanewon segera turun tangan dan mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan polemik yang telah meresahkan ini. Mereka mendambakan keadilan dan kepemimpinan yang bersih di dusun mereka.*(Red)