
JAKARTA – Peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2025 di Indonesia tahun ini terasa berbeda. Momen bersejarah yang mengenang Resolusi Jihad Mbah Hasyim Asy’ari ini kini diangkat menjadi platform utama untuk menegaskan peran strategis santri sebagai motor integritas, kedaulatan, dan akselerator Indonesia Emas 2045. Para pemimpin negara, penegak hukum, hingga tokoh militer menyuarakan komitmen sinergis yang mendalam dengan dunia pesantren.
Dunia pesantren, dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kejujuran, disoroti sebagai pemasok utama Sumber Daya Manusia (SDM) berintegritas tinggi untuk birokrasi dan penegakan hukum.
– Budiman Sudjatmiko (Kepala BP TASKIN): “Semangat mandiri santri adalah cetak biru untuk kita. Kami berkomitmen mengakselerasi program pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan, terinspirasi oleh ethos santri yang selalu mensyukuri yang sedikit dan mengoptimalkan yang ada.”
– Dr. H. Amir Yanto (Kepala Badan Pemulihan Aset Kejaksaan RI): “Kami melihat karakter santri yang teguh pada kebenaran sebagai antitesis korupsi. Janji kami: Memulihkan setiap aset negara yang dicuri adalah bentuk jihad masa kini, di mana santri adalah role model kejujuran.”
– Romi Yudianto (Kepala Kanwil Kemenkumham): “Supremasi hukum harus berfondasi pada moralitas. Kami siap memperkuat pelayanan hukum yang transparan, menjadikan nilai-nilai pesantren sebagai filter utama dalam pelayanan publik.”
– Irjen. Pol. (Purn.) Anton Charliyan: “Stabilitas Kamtibmas amat bergantung pada ketahanan moral masyarakat. Saya berharap santri terus menjadi tiang penopang yang membawa ketenangan dan penegakan hukum yang semakin adil di tengah-tengah masyarakat.”
Sektor pertahanan dan keamanan nasional secara eksplisit mengakui peran pondok pesantren dalam menanamkan patriotisme dan kesiapsiagaan operasional.
– Letjen TNI I Nyoman Cantiasa (Jenderal Bintang 3 TNI, Peraih Adhi Makayasa): “Kesiapsiagaan TNI tidak hanya pada Alutsista, tetapi pada jiwa prajurit. Kami mengapresiasi dan akan terus menjamin sinergi militer-pesantren. Nilai hubbul wathon minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman) yang ditanamkan pesantren adalah benteng kedaulatan kita.”
– Kolonel Alfian Amran (TNI): “Integritas dan semangat juang yang dimiliki santri adalah modal utama prajurit. Kita harus mengamankan kebijakan strategis negara dengan ikhlas dan disiplin—dua nilai yang tak terpisahkan dari didikan pesantren.”
– Harry Parelta (Tokoh Masyarakat/Pengusaha): “Dunia usaha butuh SDM yang jujur dan pekerja keras. Saya mendoakan kepemimpinan nasional ini mampu memanfaatkan energi positif santri untuk akselerasi investasi dan menciptakan lapangan kerja yang luas. Santri adalah kunci etos kerja yang sehat.”
Media dan ulama menegaskan bahwa Hari Santri adalah simbol persatuan dan lokomotif pembangunan karakter bangsa menuju cita-cita besar.
– Didi Heriansyah (Dewan Komisaris Media Cyber Nasional): “Hari Santri adalah pengingat bahwa kekuatan moral dan intelektual dari pesantren adalah aset terbesar bangsa. Kami berkomitmen untuk terus menjadi jembatan informasi yang mengangkat peran santri dalam narasi pembangunan nasional, jauh dari isu yang memecah belah.”
– Jhon (Pimpinan Redaksi Media Cyber Nasional): “Kolaborasi antara petinggi negara dan pesantren menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan SDM yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia. Ini adalah kunci menuju Indonesia Maju, berakhlak, dan beradab.”
– Gus Ulin Nuha Shodiq Suhaimi (Ulama Muda Karismatik, Penasehat Media Cyber Nasional): “Selamat Hari Santri Nasional! Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Pesantren adalah mata air ilmu yang tak pernah kering, yang terus menyuplai energi spiritual dan nasionalisme untuk menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.”
– Bobi Irawan Merah Putih: Menyebut Hari Santri sebagai simbol persatuan nasional dan kearifan lokal. Mendorong semangat kerja untuk menjaga persatuan bangsa dan mendukung keberlanjutan pembangunan.
“Kami mengucapkan terima kasih tak terhingga atas seluruh kontribusi dan peran historis para kyai, nyai, dan santri di seluruh Indonesia. Semangat santri adalah energi abadi bagi bangsa untuk terus fokus mengabdi dan mewujudkan cita-cita bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat,” tutup Redaksi.
Publisher –Redaksi