
Bonosari, Minggu, 19 Oktober 2025 – Semangat kepedulian dan gotong royong terwujud nyata di Dusun Tundan, Desa Bonosari. Didorong oleh kekhawatiran atas tingginya angka kecelakaan, puluhan warga masyarakat secara mandiri menggalang dana dan tenaga untuk memperbaiki ruas jalan K1 di sekitar Jembatan Curug Cikepek, jalur Bonosari Kedung Wringin, yang dikenal sebagai titik rawan.
Ruas jalan K1 di area Jembatan Curug Cikepek telah lama dicap sebagai titik rawan karena kondisi jalan yang kurang memadai, sering menyebabkan insiden lalu lintas. Kondisi ini memicu respons cepat dari warga setempat yang merasa bertanggung jawab atas keselamatan pengguna jalan.
“Kami sering menyaksikan sendiri atau mendengar kabar kecelakaan di tikungan jembatan ini. Rasanya tidak tega dan kami tidak bisa terus berdiam diri,” ungkap Suramin, salah seorang inisiator perbaikan yang juga merupakan warga Desa Bonosari. “Kami sepakat, bahwa keselamatan di jalan ini adalah tanggung jawab kolektif. Itu sebabnya puluhan warga langsung turun tangan.”
Inisiatif perbaikan ini dimulai dengan pengumpulan dana dan material secara swadaya murni dari iuran sukarela seluruh warga Dusun Tundan. Suramin bersama tokoh masyarakat lainnya memimpin penggalangan sumber daya yang berhasil menarik partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Dalam sebuah aksi gotong royong yang inspiratif, puluhan warga bahu-membahu melakukan perbaikan darurat. Mereka menambal lubang-lubang kritis, menata bahu jalan, serta memasang rambu-rambu peringatan sederhana. Upaya cepat ini secara langsung memberikan peningkatan keamanan dan kenyamanan yang signifikan bagi para pengendara yang melintas di jalur tersebut.
“Dana yang kami gunakan seratus persen dari swadaya masyarakat. Kami bangga, puluhan warga dari berbagai latar belakang ikut berpartisipasi. Ini bukti bahwa kepedulian yang kuat bisa menciptakan perubahan besar,” tegas Suramin, berharap upaya mereka memberikan manfaat langsung bagi keselamatan publik.
Aksi nyata puluhan warga Dusun Tundan ini diharapkan dapat menjadi contoh positif dan inspirasi bagi komunitas lain di Indonesia. Kisah ini menegaskan bahwa inisiatif kolektif dapat menjadi solusi cepat untuk masalah infrastruktur, sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan.
Meski telah melakukan perbaikan mandiri, warga juga berharap upaya swadaya ini dapat menarik perhatian Pemerintah Daerah atau dinas terkait. Tujuannya agar perbaikan permanen dan sesuai standar teknis dapat segera dilakukan, memastikan keselamatan jangka panjang di “Jalur K1 Bonosari-Kedung Wringin.”