Kendal, 26 Oktober 2025 – Intan Tika Sari, mahasiswi sekaligus pramuniaga asal Singorojo, dinobatkan sebagai Juara I dalam Penganugerahan Kendal Cerpen Award (KCA) 2025 melalui cerpennya yang berjudul “Empat Jam Api di Boja”. Prestasi ini diumumkan pada acara puncak yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalireyeng, Kebondalem, Kendal, pada Minggu (26/10).
Intan Tika Sari, yang lahir di Kendal, 9 Mei 2002, berhak membawa pulang hadiah utama berupa seekor kambing betina peranakan Etawa, plakat, piagam penghargaan, serta paket buku dan kain. Naskah cerpennya mengungguli 16 peserta lain dari berbagai kecamatan di Kendal.
Cerpen pemenang, “Empat Jam Api di Boja,” mengambil tema sejarah lokal, yaitu peristiwa Pertempuran Empat Jam di Boja atau Bumi Hangus Boja tahun 1947. Intan mengaku termotivasi menulis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Boja tentang sejarah mereka sendiri.
“Motivasi saya menulis cerpen sejarah ini untuk memotivasi agar semua orang paham sejarah. Misalnya, di Boja ada sejarah peristiwa bumi hangus Boja tahun 1947. Orang-orang Boja banyak yang tak tahu sejarah itu,” ujar Intan, yang juga mengidolakan Sapardi Djoko Damono. Ia mengirimkan naskahnya di hari terakhir masa pengiriman dan mengaku tidak menyangka bisa menjadi juara.
Pengumuman pemenang disampaikan oleh perwakilan dewan juri, Sawali Tuhusetya. Para juri KCA 2025 terdiri dari Sawali Tuhusetya (cerpenis/guru), Arif Fitra Kurniawan (cerpenis/penyair/esais), dan Heri CS (jurnalis/pegiat literasi).
Berikut adalah daftar lengkap pemenang KCA 2025:
– Juara I: Intan Tika Sari (Empat Jam Api di Boja) – total nilai 257 (Hadiah: Kambing betina peranakan Etawa)
– Juara II: Muhammad Fauzi, asal Kaliwungu (Jan) – total nilai 250 (Hadiah: Seekor cempe/anak kambing)
– Juara III: M. Abdul Daffa, asal Kaliwungu (Bayangan Hitam di Pabrik Gula) – total nilai 248 (Hadiah: Sepasang ayam)
Dua naskah lain mendapatkan Apresiasi Dewan Juri, yaitu Mata Hati oleh Abdullah Khanif dan Dahana oleh Sabrina Aulia Muslimah, yang masing-masing mendapat apresiasi berupa seekor bebek.
KCA 2025 diselenggarakan secara gotong royong oleh Komunitas Lerengmedini (KLM) Boja, Sangkar Arah Pustaka Kangkung, Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK), dan Jarak Dekat Art Production Kangkung. Ketua Panitia, M. Lukluk Atsmara Anjaina, menyebut KCA 2025 sebagai sayembara tahun keempat dengan jumlah peserta terbanyak.
“Dari ajang ini akan dilakukan pembinaan lanjutan sebagai upaya regenerasi cerpenis Kendal,” kata Lukluk, yang juga Sekretaris Pelataran Sastra Kaliwungu. Ia menambahkan bahwa akan diadakan coaching clinic terhadap para peserta hingga naskah mereka diterbitkan dalam bentuk buku.
Sawali Tuhusetya, mewakili dewan juri, mengapresiasi 17 naskah peserta dan menyebutnya sebagai “tonggak dan entry-point lahirnya cerpenis-cerpenis muda di Kendal”.
Acara penganugerahan KCA 2025 turut dimeriahkan dengan Gelar Seni Budaya Kalireyeng Bright Future “Aku Suka dan Aku Bisa”, yang menampilkan berbagai pertunjukan seni oleh anak-anak dari TBM GenZi dan Kelompok Bermain Warna Pelangi. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, memberikan apresiasi dan berharap KCA menjadi bagian dari upaya meningkatkan literasi budaya di Kendal.
Publisher -Red
Reporter CN -Zen





