
MOROWALI UTARA – Mantan birokrat Purna Bhakti dari Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali Utara, Yamin, geram. Namanya diduga dicemarkan oleh oknum Kepala Desa Uempanapa, yang secara terbuka menudingnya memiliki “kasus” yang akan dibongkar. Tuduhan ini, yang dilontarkan di hadapan perangkat desa, kini memicu ancaman pelaporan hukum dan tantangan terbuka untuk pembuktian.
“Apa maksudnya menuduh saya ada kasus yang akan dibongkar? Silakan bongkar, asalkan Kepala Desa bisa membuktikannya!” tantang Yamin, yang kini menjabat sebagai anggota Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP).
Informasi mengenai tudingan itu sampai ke telinga Yamin dari beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya. Merasa nama baiknya hancur dan keluarganya sangat marah, Yamin bersumpah akan membawa masalah ini ke jalur hukum.
“Perbuatan Kepala Desa ini sudah sangat merugikan saya. Saya akan laporkan dia ke Aparat Penegak Hukum karena dugaan pencemaran nama baik. Jangan main-main, saya minta pembuktian kasus yang dia katakan itu!” tegas Yamin dengan nada geram.
Demi keberimbangan berita, wartawan media ini menemui Kepala Desa Uempanapa untuk meminta klarifikasi. Kepala Desa membenarkan ucapannya, namun alih-alih memberikan detail tuduhan, ia justru mengarahkan tudingan balik.
“Oh, begini. Saya memang bilang, kenapa Mantri Yamin ini selalu korek-korek masalah Kades? Memangnya dia tidak punya masalah?” ujar sang Kepala Desa, yang terkesan terusik dengan peran Yamin sebagai lembaga kontrol sosial.
Pernyataan Kepala Desa ini justru memperkuat dugaan bahwa tudingan tersebut muncul setelah Yamin, melalui lembaga LP2KP, menyoroti dugaan penggunaan Dana Desa yang tidak tepat sasaran. Posisi Yamin sebagai pemantau pembangunan tampaknya menjadi pemicu utama di balik tuduhan tak berdasar tersebut.
Publisher -Red
Reporter CN -Nakir