KEBUMEN, 25 November 2025 — Sebuah situasi darurat kesehatan dan lingkungan yang mengkhawatirkan dilaporkan terjadi di Desa Jatiluhur, Kecamatan Rowokele, Kebumen. Pabrik pengolahan aspal, PT. Aneka Bangun Sarana (ABS), dituding keras menjadi sumber utama polusi udara parah yang telah berlangsung bertahun-tahun dan kini mengancam kesehatan ratusan warga setempat.
Warga Desa Jatiluhur menuding PT. ABS mengabaikan keluhan berulang kali dan secara sistematis menukarkan kesehatan publik dengan keuntungan operasional.
Observasi di lapangan menemukan bukti visual dan faktual yang serius:
– Emisi Gelap: Asap hitam pekat terus-menerus memancar dari cerobong PT. ABS, bergerak langsung ke arah permukiman warga terdekat.
– Polusi Bau dan Debu: Bau menyengat dari proses produksi aspal tercium kuat, memaksa warga menutup jendela rumah mereka. Debu aspal yang mencemari udara kini menjadi masalah harian.
Seorang warga, yang tidak ingin disebutkan namanya, membenarkan adanya pengabaian sistematis oleh pihak perusahaan: “Saya sudah berulang kali komplain, tapi tidak pernah digubris.”
Warga mengaitkan peningkatan frekuensi penyakit pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia, dengan debu dan asap yang mencemari lingkungan mereka.
> “Dulu saya sering sakit, tiap minggu harus ke puskesmas. Rumah kami sekarang kotor oleh debu, dan bau itu mas, mencekik,” ujar seorang warga.
Fakta bahwa perpindahan tempat tinggal pun tidak menyelesaikan masalah menunjukkan bahwa zona aman dari polusi yang dihasilkan PT. ABS kian menyempit.
Laporan ini juga menyoroti adanya kejanggalan dalam aspek legalitas dan tanggung jawab sosial perusahaan:
Beberapa warga mempertanyakan izin awal pendirian pabrik, yang mereka ingat bukan untuk pengolahan aspal, melainkan untuk perusahaan pupuk. Ini memunculkan pertanyaan mendesak yang harus dijawab oleh pemerintah daerah:
– Apakah telah terjadi perubahan perizinan alih fungsi lahan dan industri tanpa sosialisasi dan persetujuan yang memadai dari masyarakat sekitar?
– Apakah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kebumen telah melakukan audit baku mutu lingkungan terbaru terhadap emisi yang dihasilkan PT. ABS?
Warga menilai program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan sangat minim. Kompensasi yang diterima, seperti paket Lebaran, dinilai tidak sebanding dan jauh dari memadai untuk menutupi kerugian kesehatan dan lingkungan yang dialami warga setiap hari. Hal ini mengindikasikan PT. ABS lebih memprioritaskan keuntungan operasional dibandingkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Kasus ini menjadi ujian serius bagi kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Kebumen dan otoritas lingkungan hidup. Warga Jatiluhur menuntut tindakan tegas dan segera sebagai solusi permanen.
Tuntutan Utama Warga:
– Audit Total dan Kepatuhan: Pemerintah harus segera mengaudit total izin, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan kepatuhan lingkungan PT. ABS.
– Sanksi Tegas: Jika terbukti melanggar baku mutu emisi, sanksi tegas, termasuk penghentian operasi sementara, harus segera diterapkan.
– Teknologi Filter Emisi: Perusahaan diwajibkan memasang teknologi filter emisi terbaik (seperti scrubber atau precipitator) agar asap dan debu tidak lagi mengancam permukiman.
Media ini mendesak PT. Aneka Bangun Sarana dan DLH Kabupaten Kebumen untuk segera memberikan klarifikasi dan rencana mitigasi yang konkret atas krisis lingkungan yang membelit warga Jatiluhur. Kesehatan masyarakat tidak boleh ditukar dengan keuntungan industri.
Publisher -Red
Reporter CN -Waluyo
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.










