
Kebumen 24 September 2025 – 24 September 2925- Seharusnya menjadi bekal nutrisi, program Makan Bergizi (MBG) di sebuah madrasah swasta ternama di Kebumen hari ini justru berubah menjadi ancaman kesehatan. Laporan mengejutkan dari para siswa dan orang tua menguak fakta miris: menu makan siang yang disajikan diduga basi dan tidak layak konsumsi. Insiden ini bukan sekadar kelalaian, melainkan bukti nyata kegagalan fatal yang membahayakan ratusan nyawa pelajar.
Foto menu makan siang yang beredar nasi, sayur pepaya, dan ayam suwir terlihat begitu biasa, tetapi bau dan rasanya disebut-sebut basi. “Satu kelas basi semua,” tutur H, orang tua murid di sekolah tersebut, menirukan laporan langsung dari putrinya. Pernyataan ini bukan sekadar keluhan, melainkan alarm bahaya yang seharusnya mengguncang pemerintah Kabupaten Kebumen, pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Badan Gizi Nasional.
Kecolongan masif ini membawa kita pada satu pertanyaan krusial: Apa fungsi ahli gizi dalam program ini? Apakah mereka hanya formalitas yang digaji tanpa pengawasan serius? Makanan basi yang lolos hingga ke piring siswa adalah cerminan dari pengawasan yang bobrok dan standar kualitas yang tak jelas. Ini adalah tamparan keras bagi siapa pun yang mengklaim program ini dijalankan dengan profesionalisme.
Kita tidak bisa membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Kesehatan dan keselamatan anak-anak adalah prioritas yang tak bisa ditawar.
Melihat fakta yang ada, tidak ada pilihan lain selain menuntut tindakan secepatnya:
– Pemerintah Kabupaten Kebumen dan Provinsi Jawa Tengah harus segera menghentikan semua transaksi dan memutus kontrak dengan pihak penyedia katering. Beri sanksi seberat-beratnya agar ada efek jera.
– Badan Gizi Nasional harus turun tangan. Audit menyeluruh dan mendalam harus dilakukan. Jangan biarkan program ini menjadi lahan bisnis kotor yang mengorbankan kesehatan generasi muda.
– Evaluasi total harus dilakukan pada seluruh program sejenis. Pastikan semua pihak yang terlibat benar-benar kompeten, bukan sekadar pelengkap daftar nama.
Insiden ini bukan sekadar masalah teknis. Ini adalah masalah integritas. Jika negara tidak bisa menjamin makanan yang aman untuk anak sekolah, lalu apa lagi yang bisa kita percaya? Pemerintah harus membuktikan bahwa mereka peduli dengan mengambil tindakan keras, bukan hanya janji manis dan investigasi formalitas.
Publisher -Red
Reporter CN -Waluyo