
KEBUMEN, Senin, 14 Juli 2025 – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah momen inspiratif terukir di Kebumen. Kepala Desa Banjurpasar, Sunarto, bersama perwakilan Unit Pidana Umum (Pidum) Polres Kebumen, serta advokat muda berbakat, M. Fandi Yusuf, merajut tali silaturahmi dengan salah satu pilar spiritual Kebumen, Gus Ulin Nuha Sodiq Suhaimi. Kunjungan hangat ini berlangsung pada Minggu malam, 13 Juli 2025, di kediaman Gus Ulin Nuha yang baru saja kembali dari Tanah Suci.
Kedatangan rombongan disambut dengan hangat oleh Gus Ulin Nuha Sodiq Suhaimi, yang memancarkan keteduhan dan kebijaksanaan. Beliau tak hanya membuka pintu rumah, namun juga membuka hati dengan memberikan siraman rohani yang mendalam. Gus Ulin Nuha menekankan pentingnya menjaga persatuan, toleransi, dan nilai-nilai kebersamaan sebagai fondasi kokoh masyarakat. Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan agar setiap individu senantiasa menebarkan kebaikan dan menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing, sejalan dengan ajaran agama yang membawa rahmat bagi semesta alam.
Kepala Desa Sunarto mengungkapkan bahwa pertemuan ini adalah wujud nyata dari komitmen pejabat publik untuk senantiasa berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. “Kami percaya, sinergi antara pemerintah desa, penegak hukum, dan para pemuka agama adalah kunci utama dalam menciptakan stabilitas dan kemajuan di wilayah kami. Mereka adalah cahaya yang membimbing moral dan etika warga,” tegas Sunarto.
Senada, M. Fandi Yusuf, sang advokat muda yang penuh dedikasi, menyoroti esensi silaturahmi ini sebagai jembatan perekat keharmonisan sosial. “Ini bukan sekadar kunjungan, ini adalah bukti kepedulian kita untuk mempererat tali persaudaraan. Sebagai bagian dari penegak hukum, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga hubungan baik ini, karena tokoh agama adalah benteng moral masyarakat,” ucap Fandi Yusuf dengan penuh semangat.
Perwakilan dari Unit Pidana Umum Polres Kebumen, Aiptu Wawan dan Briptu Aji, juga turut merasakan atmosfer kebersamaan ini. Aiptu Wawan, mewakili institusi kepolisian, menyampaikan betapa vitalnya kemitraan ini. “Silaturahmi dengan tokoh agama seperti Gus Ulin Nuha adalah napas bagi kepolisian. Melalui interaksi ini, kami bisa lebih dekat dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan bersama-sama merumuskan langkah terbaik dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Peran tokoh agama dalam membimbing umat sangatlah fundamental, dan kami selalu siap bersinergi demi Kebumen yang lebih baik,” pungkas Aiptu Wawan, menyoroti pentingnya pendekatan humanis dalam penegakan hukum.
Kunjungan inspiratif ini bukan hanya memperkuat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antar elemen masyarakat—pejabat publik, penegak hukum, dan tokoh agama—dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk kebaikan dan kemajuan bersama.
Publisher -Red
Editor CN -Jhon