
Bandung Jabar– Peristiwa keracunan massal kembali terjadi, kali ini menimpa 30 siswa SMP dan SMK Karya Perjuangan di Cipongkor, Kabupaten Bandung pada Rabu (24/9). Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa masalah Makanan Berbahaya yang sering terjadi di lingkungan sekolah telah berubah menjadi “mesin pembunuh” yang mengancam masa depan generasi bangsa.
Kecelakaan ini bukan yang pertama, melainkan bagian dari daftar panjang insiden serupa yang berulang kali terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Ini menunjukkan adanya kegagalan sistemik dalam pengawasan keamanan pangan di lingkungan pendidikan. Jika hasil investigasi menunjukkan bahwa keracunan ini disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan, maka pelaku usaha, mitra, atau pengelola Makanan Berbahaya tersebut harus segera ditindak. Sanksi yang diberikan tidak hanya berupa sanksi administrasi, namun juga pidana penjara untuk memberikan efek jera. Tidak ada lagi toleransi bagi mereka yang mempertaruhkan nyawa anak-anak demi keuntungan pribadi.
Pemerintah pusat melalui kementerian terkait, seperti Kementerian Kesehatan dan BPOM, didesak untuk segera membentuk tim investigasi khusus guna mengusut tuntas kasus ini. Langkah ini krusial untuk memastikan seluruh mata rantai pasokan makanan di sekolah aman dari ancaman. Kegagalan dalam menjamin keamanan pangan adalah bentuk pengabaian terhadap hak dasar anak-anak untuk hidup sehat dan aman.
Pemerintah juga didesak untuk berani mengambil keputusan yang tidak populer, termasuk mencabut izin usaha, menutup pabrik, dan memidanakan semua pihak yang terbukti bersalah. Kejadian di Cipongkor hanyalah puncak dari masalah yang jauh lebih besar. Jika tindakan radikal tidak segera diambil, kasus serupa tidak mungkin akan terus berulang.
Masyarakat, terutama para orang tua, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan. Namun, pada akhirnya, tanggung jawab tertinggi tetap berada di tangan negara. Sudah saatnya negara hadir, bukan hanya dengan retorika, tetapi dengan tindakan nyata yang berpihak pada keselamatan dan masa depan anak-anak.
Publisher -Red
Program MBG bagus, tapi lebih bagus lagi kalau tiap sekolah di data siswanya, berapa anak2 yang kurang gizi. Pengawasan program ditingkatkan agar benar2 aman makanan yang di sajikan, bukan hanya sekedar proyek semata.
Yesss