KEBUMEN, JAWA TENGAH, 3 Desember 2025– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi inisiatif suci bagi masa depan anak-anak Kebumen, kini terkuak sebagai skandal sistematis yang merusak integritas dan membahayakan nyawa. Investigasi mendalam Tim Awak Media menemukan bahwa serangkaian insiden, mulai dari keracunan massal, temuan makanan berulat, hingga kecelakaan fatal, telah disikapi dengan “Operasi Diam” yang terstruktur oleh para pemangku kebijakan.
Dugaan utama tidak lagi sebatas kegagalan operasional yang ceroboh, melainkan sebuah pola penutupan informasi (cover-up) yang bertujuan melindungi gurita jaringan patronase. Jaringan ini diduga kuat menghubungkan pemilik entitas pengelola program dengan lingkaran kekuasaan inti di Kebumen, menjadikan respons Satgas dan Pemkab yang lamban dan defensif sebagai bukti kuat adanya konflik kepentingan yang masif.
1. Kegagalan Total, Cacing, dan Korban Jiwa: Fakta dan Kesaksian
Kasus keracunan massal di Petanahan, yang dikonfirmasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai akibat bakteri E. coli, hanyalah sekeping ironi. Tim Awak Media berhasil mengumpulkan bukti visual dan kesaksian yang mengkonfirmasi temuan cacing dan ulat di beberapa porsi makanan yang didistribusikan di wilayah lain. Temuan ini mencerminkan kegagalan total, mendasar, dan tak termaafkan atas standar sanitasi dan pengawasan kualitas gizi.
Tragisnya, investigasi kami juga memastikan adanya insiden yang merenggut nyawa warga. Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan mobil operasional MBG menjadi alarm keras. Kecelakaan ini tidak hanya menunjukkan kelalaian operasional, tetapi juga menandakan bahwa mitra pelaksana beroperasi dengan standar kelayakan yang jauh di bawah nol. Namun, alih-alih menindaklanjuti dengan pelaporan pidana, Satgas dan Pemkab justru memilih bersembunyi di balik dalih “evaluasi internal,” sebuah manuver yang patut diduga hanya bertujuan mengisolasi masalah tanpa menyentuh akar korupsi manajemen mitra.
2. Jaringan Gelap: Dugaan Plat Palsu dan Gurita Afiliasi
Temuan Tim Awak Media menguatkan dugaan pelanggaran pidana dan etika yang dilakukan oleh mitra pelaksana, mengindikasikan adanya sindikasi yang diuntungkan:
Manipulasi Pidana Plat Nomor: Investigasi kami mengungkap adanya penggunaan mobil operasional MBG di wilayah Pejagoan dengan dugaan plat nomor palsu. Praktik pidana yang serius ini tidak hanya menunjukkan upaya menghindari pertanggungjawaban legal dan pajak, tetapi juga mengindikasikan bahwa audit kepemilikan aset program telah disusupi oleh kecurangan.
Gurita Yayasan Penutup Jejak: Data mencurigakan menunjukkan bahwa puluhan titik distribusi MBG dikelola oleh satu yayasan/entitas tunggal, secara sistematis menggeser partisipasi UKM lokal. Praktisi hukum menduga keras bahwa pola ini adalah strategi memecah proyek untuk menutupi jejak kepemilikan tunggal yang diduga kuat berkoneksi langsung dengan pejabat tinggi di Kebumen. Ini adalah pola rent-seeking murni yang memanfaatkan perut anak-anak demi memperkaya lingkaran elite.
3. ‘Operasi Diam’: Otoritas Senyap dan Satgas Mandul
Saat publik menuntut pertanggungjawaban, otoritas Kebumen justru menunjukkan sikap defensif dan terkoordinasi yang mencurigakan, mengindikasikan complicity:
DPRD Kebumen (Senyap Total): Hingga rilis ini diturunkan, tidak ada upaya serius yang terlihat. Tidak ada panggilan sidang paripurna, apalagi pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Audit untuk program yang jelas-jelas merugikan dan membahayakan keselamatan anak-anak daerah ini.
Bupati dan Jajaran Eksekutif (Satgas Mandul): Pembentukan Satgas yang dipertanyakan independensinya itu faktanya gagal total dalam mencegah keracunan susulan dan penemuan cacing. Mereka hanya menjanjikan “evaluasi,” alih-alih melakukan pelaporan pidana atas kelalaian yang menyebabkan korban jiwa dan dugaan pemalsuan dokumen/plat kendaraan.
“Para pemangku kebijakan di Kebumen diam. Ini bukan sekadar kelalaian operasional, ini adalah indikasi kuat adanya upaya terstruktur untuk melindungi orang-orang di balik program ini. Satgas yang dibentuk patut diduga hanya berfungsi sebagai alat cover-up yang bertujuan meredam isu dan mengulur waktu,” tegas Sujud Sugiarto, seorang aktivis antikorupsi, kepada Tim Awak Media.
Mengingat bukti yang semakin kuat akan adanya jaringan terstruktur yang melibatkan oknum penguasa lokal, Tim Awak Media mendesak otoritas penegak hukum yang independen:
Polres Kebumen: Harus segera mengusut tuntas dugaan pidana keracunan, kelalaian yang menyebabkan kecelakaan maut, dan PIDANA PEMALSUAN DOKUMEN/PLAT KENDARAAN (PLAT PALSU) MBG di Pejagoan tanpa pandang bulu.
Badan Gizi Nasional (BGN) & KPK: Didorong untuk melakukan audit forensik total terhadap seluruh mitra pelaksana MBG, menelusuri aliran dana, dan menguak siapa pemilik sebenarnya di balik yayasan yang diduga kuat berafiliasi dengan penguasa, yang telah menukar gizi anak-anak dengan kepentingan elite.
Keselamatan gizi anak-anak Kebumen tidak boleh ditukar dengan kepentingan politik segelintir elite. Negara harus hadir dan memutus rantai skandal ini.
TIM INVESTIGASI CN
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.










