
Intan jaya Papua, Senin, 8 September 2025 – Ratusan mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia berkumpul di Medan, Sumatera Utara. Mereka mengikuti kegiatan Pembinaan Mahasiswa On Going Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) tahun 2025, yang berlangsung di Hotel Lepolonia dari tanggal 6 hingga 9 September 2025. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan motivasi dan pembekalan agar para mahasiswa berhasil dalam studinya di perantauan.
Salah satu sesi penting dalam acara ini diisi oleh Yance Emani, A.Md., S.AB., seorang alumni program beasiswa ADIK dari Politeknik Negeri Medan. Dalam paparannya, Yance menekankan bahwa beasiswa ADIK adalah “jembatan emas menuju masa depan yang lebih cerah.” Ia menjelaskan bahwa beasiswa ini lebih dari sekadar bantuan finansial, melainkan juga “investasi bangsa untuk mencetak SDM Papua yang unggul.”
Yance memaparkan sejumlah tantangan yang sering dihadapi mahasiswa Papua di luar daerahnya, seperti adaptasi budaya, tekanan akademik, hingga godaan pergaulan. Menurutnya, tantangan tersebut harus dilihat sebagai “batu pijakan menuju kedewasaan dan kesuksesan.”
Dalam sesi tersebut, Yance Emani membagikan tiga kunci utama untuk mencapai keberhasilan:
* Membangun tekad dan motivasi dari dalam: Menjadikan pendidikan sebagai tujuan utama.
* Giat belajar dan disiplin: Aktif dalam perkuliahan, mengerjakan tugas, membangun relasi positif, dan terlibat dalam kegiatan organisasi.
* Menjaga integritas dan identitas Papua: Berprestasi dan membawa pulang ilmu serta pengalaman untuk membangun tanah Papua.
“Saya berdiri di sini sebagai bukti nyata bahwa melalui Beasiswa ADIK, anak Papua mampu berproses, berprestasi, dan menjadi kebanggaan,” ujar Yance Emani, yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya. Ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar selalu mengingat doa dan harapan orang tua di kampung halaman sebagai sumber energi dalam berjuang.
Acara pembinaan ini diharapkan dapat memperkuat semangat juang para mahasiswa penerima beasiswa ADIK agar mereka dapat kembali ke Papua dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan daerahnya.
Publisher -Red
Reporter CN -Detinus Sani