
Pati, 13 Agustus 2025 – Aksi demonstrasi yang menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk mundur berujung pada dugaan tindak kekerasan terhadap salah satu orator. Korban, yang diidentifikasi sebagai Tony, merupakan tim kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Teratai yang mendampingi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB).
Peristiwa ini terjadi setelah demonstrasi di depan Kantor Kabupaten Pati. Tony dilaporkan diculik dan dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga preman di dalam kantor bupati. Tony, yang awalnya ingin menolong teman-temannya yang dikabarkan ditahan, mengaku dijebak. “Saya itu dijebak. Awalnya saya dipanggil oleh seseorang bernama Fajar yang mengatakan ada teman yang ditahan di pendopo. Setelah sampai di salah satu ruangan, saya tiba-tiba dibekap dan dipukuli oleh sekitar 15 orang,” ujar Tony. Ia juga menambahkan bahwa dirinya diinjak-injak meskipun sudah terjatuh.
Tony berhasil diselamatkan oleh seorang anggota TNI yang kebetulan berada di lokasi dan kemudian dibawa oleh teman-temannya ke rumah sakit. “Andai tidak diselamatkan oleh Bapak tentara tadi, mungkin saya sudah mati,” ungkapnya. Akibat insiden ini, Tony mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya dan saat ini masih menjalani perawatan.
Demonstrasi yang berlangsung di Pati merupakan puncak kekecewaan atas kebijakan Bupati Sudewo selama enam bulan menjabat. Salah satu koordinator lapangan (korlap) demo, Teguh Istiyanto, menyebutkan bahwa kebijakan tersebut mencakup kenaikan pajak 250%, pemecatan beberapa pegawai, dan kebijakan lain yang dianggap tidak pro-rakyat.
Hingga berita ini ditulis, Teguh juga mengonfirmasi bahwa masih ada lima orang demonstran yang ditahan di kantor bupati. Pihak LBH Teratai sedang berupaya memberikan pendampingan hukum untuk pembebasan mereka.
Pihak berwajib dan Bupati Pati belum memberikan keterangan resmi terkait insiden penyerangan dan penahanan ini. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mengabarkan informasi terbaru seiring dengan berjalannya investigasi.
Publisher -Red