
JAKARTA, Senin, 14 Juli 2025 – Maraknya berbagai bentuk kejahatan di Indonesia, mulai dari korupsi hingga tindak pidana terorganisir lainnya, terus menjadi perhatian serius masyarakat dan media massa. Ali Sopyan, Pimpinan Redaksi Rajawali News sekaligus Wakil Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI), melontarkan keprihatinan mendalam dan menyerukan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan kejahatan yang merajalela.
Ali Sopyan menyoroti volume berita yang muncul setiap hari mengenai tindak kejahatan yang beragam, menunjukkan adanya darurat sumber daya manusia (SDM) di tubuh birokrasi dan pemerintahan. “Ribuan berita muncul setiap hari yang diangkat oleh wartawan di seluruh Indonesia, baik itu tentang korupsi, mafia tambang, mafia migas atau BBM ilegal di seluruh Indonesia yang secara terang-benderang terorganisir, mafia tanah yang telah merampas hak jutaan masyarakat dengan dalih perkebunan, judi daring yang terang-terangan, penyalahgunaan jabatan dan anggaran, serta berbagai kejahatan terorganisir lainnya,” ujarnya.
“Tidak sedikit masyarakat yang tanahnya dirampas secara sepihak, dan perampasan ini seolah dikuatkan oleh pihak-pihak tertentu,” tambah Ali Sopyan, menegaskan dampak langsung kejahatan ini terhadap rakyat kecil.
Dalam pernyataannya, ia secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap program pemberantasan kejahatan yang diharapkan dapat dijalankan oleh Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto. “Rakyat sangat mendukung program pemberantasan pegawai dan pejabat ‘rampok’ pengkhianat bangsa dan negara yang membuat rakyat sengsara dan menghambat kemajuan,” tegas Ali Sopyan, menyampaikan aspirasi kuat dari sebagian masyarakat.
Pimpinan Redaksi Rajawali News ini juga menekankan urgensi tindakan tegas terhadap para pelaku. Ia mengusulkan agar para penjahat, terutama koruptor dan pelaku kejahatan besar, dijatuhi hukuman m**i dan dimiskinkan sebagai efek jera. “Harus ada hukuman m**i dan memiskinkan penjahat agar hal serupa tidak dilakukan oleh siapapun dan di manapun di bumi Indonesia ini,” tambahnya.
“Yang lebih miris lagi,” ungkap Ali Sopyan, “pada saat pelaku korupsi atau para penjahat ini ditangkap dan diadili, mereka dihukum Sangat ringan, seakan hukum sebatas formalitas.”
Lebih lanjut, Ali Sopyan menyoroti keberanian para pelaku kejahatan yang seolah tanpa malu dan secara terang-terangan melakukan aksinya, bahkan menyiratkan adanya perlindungan dari oknum pejabat. “Penjahat di Indonesia tidak ada malu dan kaku, mereka secara terbuka dan terang benderang melakukan kejahatannya, yang lebih gilanya dugaan pejabat melindunginya.”
Ali Sopyan mempertanyakan integritas dan efektivitas aparat penegak hukum dalam menghadapi kondisi ini. “Ke mana para penegak hukum? Ke mana intelijen? Ke mana aparat-aparat lainnya, termasuk pegawai Migas dan segala macam? Kenapa mereka tidak melihat? Apakah mereka semua buta tuli dan bisu, atau tidak mampu berkerja mengemban amanah atau tidak ada keberanian, Padahal ini nyata, jelas, bukan barang seperti siluman!” seru Ali Sopyan, melontarkan kecurigaan serius. Ia menambahkan, “Apakah mereka terlibat, atau mereka ambil bagian, atau bahkan mereka pelakunya? Karena kejahatan ini terjadi secara terang-benderang, aparat penegak hukum di negara ini secara keseluruhan seolah tidak punya malu.”
“Yang lebih miris lagi,” lanjut Ali Sopyan, “pada saat kejadian tersebut atau hal tersebut diangkat ke publik oleh wartawan, maka wartawan tersebut diintimidasi, dipersekusi, bahkan terjadi beberapa pembunuhan terhadap wartawan di berbagai wilayah Indonesia. Tak jarang pula, wartawan yang berani mengungkap sebuah kebenaran juga ditangkap demi menutupi aib atau kejahatan mereka.” Ini menunjukkan risiko besar yang dihadapi insan pers saat berupaya mengungkap kebenaran. “Saya juga menghimbau kepada seluruh wartawan, tak usah sungkan dan ragu. Angkat! Risiko pasti ada, jika di takdirkan kita mau m**i, m**i di mana saja juga bisa dan kematian adalah sesuatu hal yang sangat pasti,” tegas Ali Sopyan, menyerukan keberanian dalam menghadapi bahaya.
Meski demikian, Ali Sopyan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemerintah dan Tim Merah Putih dalam upaya nyata memberantas segala bentuk kejahatan. Ia secara khusus mendesak Tim Merah Putih untuk segera membentuk tim investigasi serta jaringan informan di seluruh Indonesia. “Tujuannya agar para pelaku dapat terdeteksi dengan mudah, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas yang bersih dari kejahatan,” ungkapnya.
“Kami yakin bahwa Tim Merah Putih ini diperintahkan langsung oleh Presiden, dan Presiden Prabowo tegak lurus untuk memajukan bangsa dan negara ini, menuju Indonesia Maju dan Indonesia Emas,” pungkas Ali Sopyan, menunjukkan keyakinannya terhadap kepemimpinan yang akan datang.
“Seandainya saja wartawan bisa bertindak seperti APH (aparat penegak hukum), saya yakin kamilah yang menangkap penjahat lebih banyak,” tambahnya, menunjukkan keinginan kuat dari insan pers untuk berperan lebih aktif dalam memberantas kejahatan jika memiliki kewenangan.
Pernyataan ini mencerminkan tingginya harapan dan desakan dari media serta masyarakat agar pemerintah baru dapat mengambil langkah-langkah luar biasa dan komprehensif untuk mengatasi krisis moral dan hukum, serta menciptakan tata kelola yang bersih dan akuntabel demi kesejahteraan bangsa.
Publisher -Red