Kendal, 10 Desember 2025 — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal menyampaikan rilis resmi mengenai Perkembangan PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Tahun 2025 dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Abdi Praja Pemda Kendal, Rabu (10/12).
Acara tersebut dibuka oleh Bupati Kendal, Hj. Dyah Kartika Permanasari, S.E., M.M., dan dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kendal, Bapak Agus Dwi Lestari, S.IP., M.H.; Kepala Baperlibang, Izzudin Latief, S.H., M.H.; Kepala Dinas Kominfo, Ardhi Prasetiyo, S.STP., M.M.; Kepala Dinas Sosial, Muntoha, S.Km., M.Kes.; para pimpinan OPD lainnya; perwakilan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); Kadin; pelaku usaha; akademisi; media; serta jajaran organik BPS Kabupaten Kendal.
Dalam penyampaian rilisnya, Kepala BPS Kabupaten Kendal, Ade Sandi Parwoto, menjelaskan bahwa perekonomian Kabupaten Kendal pada Triwulan III 2025 menunjukkan kinerja yang sangat kuat. Secara year-on-year (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Kendal mencapai 8,84 persen, sekaligus masih menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.
Secara quarter-to-quarter (q-to-q), ekonomi Kendal tumbuh sebesar 2,55 persen, dan secara cumulative-to-cumulative (c-to-c) tumbuh 7,64 persen, menandakan tren pertumbuhan yang tetap stabil dan berkelanjutan sepanjang 2025.
Pertumbuhan ekonomi Kendal didominasi oleh sektor sekunder, terutama industri manufaktur dan konstruksi, serta sektor tersier seperti perdagangan, jasa keuangan, dan real estate.
Industri manufaktur menunjukkan pertumbuhan yang signifikan berkat penguatan peran Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Peningkatan produksi industri, kinerja ekspor yang terus membaik, serta bertambahnya aktivitas investasi memberikan dampak langsung terhadap kenaikan PDRB Triwulan III 2025.
Sebaliknya, sektor primer, khususnya pertanian, mengalami penurunan akibat turunnya produksi komoditas pertanian.
Dari sisi neraca pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dengan share 55,71 persen dan pertumbuhan 4,91 persen, menunjukkan tingkat konsumsi masyarakat yang masih kuat.
Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memberikan share 29,96 persen, sekaligus mencatat laju pertumbuhan tertinggi, yakni 22,08 persen, menggambarkan meningkatnya investasi fisik di Kendal, termasuk pembangunan industri dan infrastruktur.
Sementara itu, belanja pemerintah memiliki kontribusi sebesar 3,73 persen terhadap PDRB, dengan laju pertumbuhan yang meningkat 12,19 persen setelah adanya relaksasi anggaran dari pemerintah pusat yang mempercepat realisasi belanja daerah.
Setelah penyampaian rilis PDRB, acara dilanjutkan dengan Kick Off Sensus Ekonomi 2026. Kegiatan dibuka secara simbolis oleh Bupati Kendal, Pj. Sekda Kendal, dan Kepala BPS Kabupaten Kendal, didampingi oleh Kepala Baperlitbang, Kadis Kominfo, dan Kadis Sosial, dengan menekan tombol pada layar sebagai tanda dimulainya Sensus Ekonomi 2026 di Kabupaten Kendal.
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 yang disampaikan oleh Statistisi Madya BPS Kabupaten Kendal, Bapak Akhmad Tantowi, S.Si., M.Ec.Dev. Paparan ini menjelaskan pentingnya SE2026 sebagai penyedia data dasar struktur ekonomi yang akurat untuk perencanaan pembangunan.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan pembagian doorprize merchandise Sensus Ekonomi 2026, berupa topi, payung, helm, dan mug SE, yang menambah antusiasme para peserta.
Publisher -Red
Reporter CN -Zen
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.










