
KEBUMEN, CN –9 Juni 2025– Kecamatan Sempor di Kabupaten Kebumen menghadapi ironi mendalam. Meskipun menjadi wilayah dengan jumlah penduduk terbesar kedua, Sempor juga mencatat angka kemiskinan tertinggi di Kabupaten Kebumen. Di tengah kondisi ini, Sempor belum memiliki satu pun Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat Sempor.
Masyarakat Sempor telah lama mendambakan kehadiran fasilitas pendidikan menengah atas negeri. Kecamatan-kecamatan tetangga seperti Gombong, Rowokele, Ayah, dan Karanganyar telah memiliki SMA/SMK Negeri yang menunjang pendidikan generasi mudanya, sementara Sempor belum. Hal ini menjadi perhatian utama bagi 16 desa di Sempor.
Absennya SMA/SMK Negeri di Sempor berdampak signifikan pada masa depan anak-anak muda di wilayah tersebut. Banyak siswa, khususnya dari keluarga kurang mampu, menghadapi kendala besar untuk melanjutkan pendidikan. Biaya transportasi, tempat tinggal, serta keterbatasan akses ke sekolah negeri di luar Sempor seringkali menjadi penghalang. Kondisi ini membatasi kesempatan mereka untuk mengembangkan potensi diri dan berpotensi memperpanjang mata rantai kemiskinan di Sempor.
Seorang warga Sempor, Warisman, menyampaikan keprihatinannya. “Anak-anak kami cerdas, tetapi jika ingin sekolah SMA negeri, jaraknya jauh dan biayanya besar,” ujarnya, berharap pemerintah dapat memperhatikan aspirasi masyarakat.
Masyarakat Sempor kini menaruh harapan besar kepada para pemangku kebijakan untuk memenuhi hak dasar mereka atas pendidikan. Warisman menegaskan, “Kami mohon Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, yang kami tahu memiliki ikatan darah dengan Kebumen, juga Bapak Gubernur Jawa Tengah, untuk mendengar keluhan kami. Ini bukan hanya permintaan, tapi adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh negara.”
Pembangunan SMA/SMK Negeri di Sempor dinilai tidak hanya akan membuka pintu pendidikan bagi generasi muda, tetapi juga menjadi investasi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan.
Diharapkan, di bawah kepemimpinan saat ini, impian warga Sempor untuk memiliki akses pendidikan menengah atas yang setara dengan daerah lain dapat segera terwujud. Masyarakat berharap Sempor mendapatkan perhatian yang layak sebagai bagian integral dari kemajuan Jawa Tengah dan Indonesia. (Red –Waluyo)