
LUWU, SULAWESI SELATAN , CN- 30 Mei 2025– Pelayanan di Rumah Sakit Hikmah Sejahtera Belopa kembali menjadi sorotan setelah seorang pasien rawat inap dilaporkan tidak mendapatkan jatah makan siang, meskipun sudah berada di ruang perawatan. Kejadian ini diungkapkan oleh suami pasien pada Jumat, 29 Mei 2025, yang menyoroti dugaan buruknya koordinasi antara pihak rumah sakit dan tim pelayanan gizi.
Pasien berinisial RS, yang dirawat di ruang Rawat Inap Jasmine 13, tidak menerima makan siang dari tengah hari hingga sore. Suami pasien mengetahui hal ini setelah ia pulang kerja sekitar pukul 17.00 WITA dan menanyakan apakah istrinya sudah makan.
“Saya tanya ke istri saya, ‘sudah makan atau belum’. Dia jawab belum. Katanya dari tadi siang menunggu makanan, tapi tidak datang-datang,” ujar suami pasien, mengungkapkan kekecewaannya.
Menurut pengakuan pasien, petugas gizi sempat datang dan bertanya tentang menu yang diinginkan. “Istri saya jawab ‘nasi’. Tapi dia heran kenapa makanan siangnya tidak pernah datang. Petugas bilang, ‘tidak ada pale [rupanya] nakasiki [yang kasih] tadi?’ Lalu istri saya jawab, ‘tidak ada’,” tutur suami pasien menirukan percakapan.
Suami pasien kemudian mengonfirmasi langsung kepada petugas pengantar makanan. Namun, jawaban yang diterima justru menimbulkan kebingungan. “Saya kira tidak ada pasien di dalam. Saya kira sudah kosong, jadi saya tidak antarkan. Saya minta maaf Pak,” terang petugas rumah sakit tersebut.
“Katanya mereka kira kamar itu sudah kosong. Ini yang membuat saya bingung. Apakah tidak ada koordinasi antara bagian administrasi dan tim gizi, sampai-sampai kamar aktif dianggap kosong?” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa rantang makanan pagi sempat diambil, yang mengindikasikan bahwa kamar tersebut masih terisi. Selain itu, meskipun lampu kamar sempat padam, pintu dalam kondisi tidak terkunci dan terdapat sandal di depan kamar, yang seharusnya menjadi petunjuk bahwa pasien masih berada di dalam.
“Ini bukan soal saya tidak mampu beli makanan. Makanan bisa saya beli. Tapi ini soal pelayanan, pelayanan paling utama yang seharusnya dijamin oleh rumah sakit. Pasien tidak boleh diabaikan hanya karena miskomunikasi!” tegasnya.
Kasus ini menambah daftar kekhawatiran publik tentang dugaan lemahnya sistem pelayanan dasar di rumah sakit, khususnya dalam distribusi makanan kepada pasien. Hingga berita ini diterbitkan, pihak Rumah Sakit Hikmah Sejahtera Belopa belum memberikan klarifikasi resmi mengenai insiden ini.
Suami pasien berharap kejadian ini menjadi momentum bagi manajemen RS Hikmah Sejahtera Belopa untuk melakukan evaluasi menyeluruh, memastikan hak-hak pasien dapat dijamin secara maksimal, dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Publisher -Red