
MIRIT, KEBUMEN CN – Menjadi seorang kepala desa adalah sebuah amanah yang sarat akan tanggung jawab. Di balik kewibawaan dan peran sentralnya dalam memajukan desa, tersembunyi lika-liku perjuangan, pengorbanan, serta kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Jatmiko Aji SH, kepala desa Tlogo Depok l di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, adalah salah satu sosok yang merasakan langsung suka dan duka dalam mengemban tugas mulia ini. Selasa 6 Mei 2026.
Dalam sebuah kesempatan berbagi, Jatmiko Aji SH mengungkapkan berbagai pengalaman menariknya selama memimpin desa.
“Awalnya tentu ada rasa gugup dan tanggung jawab besar,” tutur Jatmiko Aji SH membuka perbincangan. “Bagaimana tidak, harapan masyarakat ada di pundak saya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya belajar banyak hal, terutama tentang bagaimana melayani dengan tulus dan mendengarkan aspirasi warga.”
Sejak terpilih menjadi kepala desa Jatmiko Aji SH telah mendedikasikan dirinya untuk kemajuan desa Tlogo Depok. Dengan visi yang kuat untuk menjadikan Tlogo Depok desa yang mandiri, sejahtera, dan berbudaya, ia tak kenal lelah menjalin komunikasi dengan warga, perangkat desa, hingga pemerintah daerah. “Menjadi kepala desa itu seperti menjadi orang tua bagi seluruh warga,” ungkap Jatmiko Aji SH dengan nada tulus. “Kita harus siap mendengar keluh kesah, mencari solusi bersama, dan berjuang untuk kepentingan seluruh masyarakat. Ada kalanya kita merasa bahagia melihat program desa berjalan lancar dan membawa dampak positif. Namun, tak jarang pula kita dihadapkan pada tantangan dan keterbatasan yang menguji kesabaran.”
Salah satu keberhasilan yang dirasakan langsung oleh masyarakat desa Tlogo Depok di bawah kepemimpinan Jatmiko Aji SH adalah pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelestarian budaya, dll. Inisiatif-inisiatif ini lahir dari aspirasi warga dan diwujudkan melalui kerja keras serta kolaborasi yang solid.
Namun, perjalanan Jatmiko Aji SH tidak selalu mulus. Ia juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan anggaran, perbedaan pendapat di masyarakat, hingga kritikan yang terkadang kurang membangun. “Tantangan itu pasti ada. Justru di situlah kita belajar untuk menjadi lebih bijak, lebih sabar, dan lebih kreatif dalam mencari jalan keluar,” tuturnya.
Di tengah kesibukannya mengurus desa, Jatmiko Aji SH tidak pernah melupakan pentingnya keluarga dan dukungan dari orang-orang terdekat. “Keluarga adalah penyemangat utama saya. Dukungan mereka memberikan kekuatan untuk terus berjuang demi kemajuan desa Tlogo Depok,” katanya.
Kisah Jatmiko Aji SH kepala desa Tlogo Depok, adalah cerminan dari dedikasi dan pengabdian seorang pemimpin di tingkat akar rumput. Suka dan duka yang ia alami adalah bagian tak terpisahkan dari upaya membangun desa yang lebih baik.
Semangatnya yang tak pernah padam diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kepala desa lainnya di seluruh Indonesia untuk terus melayani dengan tulus dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Publisher -Red
Editor CN -Jhon