
MUSI RAWAS – Kemarahan warga di Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, mencapai puncaknya. Mereka merasa terancam oleh konvoi truk pengangkut material yang diduga kuat milik Tora, seorang anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas. Truk-truk yang konon menuju PT Djuanda Sawit Lestari ini tak hanya merusak jalan dan mencemari udara, tapi juga memicu kekhawatiran serius akan ancaman abrasi sungai.
Keresahan warga bukan lagi sekadar keluhan biasa. Mereka menyaksikan langsung bagaimana jalan desa yang baru dibangun hancur perlahan akibat tonase berlebihan dari truk-truk tersebut. Maman, seorang warga, menuturkan dengan geram, “Jalan ini dibangun pakai uang rakyat, tapi dirusak demi memperkaya oknum. Ini namanya pengkhianatan terhadap amanah.”
Sementara itu, debu tebal yang beterbangan telah menjadi mimpi buruk sehari-hari. Ngatini, warga lainnya, mengaku menderita batuk dan sesak napas, kondisi yang memprihatinkan mengingat debu ini bahkan masuk hingga ke dalam rumah.
Lebih jauh, sumber material yang diangkut oleh truk-truk ini diduga berasal dari pengerukan ilegal di sekitar sungai. Praktik ini tak hanya merusak ekosistem, tetapi juga meningkatkan risiko abrasi yang mengancam pemukiman warga di bantaran sungai. Kerusakan lingkungan yang masif ini menjadi bukti nyata bahwa kepentingan bisnis segelintir elite jauh lebih diprioritaskan ketimbang keselamatan dan kesejahteraan masyarakat serta kelestarian alam.
Publik mempertanyakan peran Tora, sebagai anggota DPRD yang seharusnya menjadi wakil rakyat dan pengawas, justru diduga menjadi bagian dari permasalahan. Jika dugaan ini benar, maka ini adalah preseden buruk yang mencoreng nama lembaga legislatif. Alih-alih melindungi rakyat, mereka malah diduga menjadi dalang di balik kerusakan infrastruktur dan lingkungan.
Masyarakat menuntut tindakan tegas dari pihak berwenang. Ini bukan sekadar persoalan debu atau jalan rusak, tapi juga tentang penegakan hukum dan moralitas pejabat publik. Aparat penegak hukum dan instansi terkait harus segera turun tangan, mengusut tuntas dugaan pelanggaran ini, dan memberikan sanksi yang setimpal. Jangan biarkan rakyat terus-menerus menjadi korban kerakusan segelintir pihak yang hanya memikirkan keuntungan pribadi.
Publisher -Red
Reporter CN- Wardani