
Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah – 20 Mei 2025 – Di tengah lanskap pegunungan yang megah dan jauh dari keramaian kota, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, menjelma menjadi salah satu pusat denyut nadi ekonomi kreatif. Sorotan kali ini tertuju pada geliat produksi tahu dan tempe, sebuah inisiatif usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang turut berkontribusi pada kemandirian pangan wilayah setempat.
Adalah Eko, seorang wirausahawan yang merintis usaha produksi tahu dan tempe ini bertahun-tahun lalu. Akrab disapa “Pakde Eko” oleh warga Sugapa, ia tak sendiri dalam menjalankan roda bisnisnya. Sang istri setia mendampingi, dan dukungan tenaga kerja lokal pun menjadi bagian tak terpisahkan. Bapak Kuman, seorang warga asli Fakfak, Papua Barat, turut bahu-membahu dalam proses produksi, menciptakan sinergi keberagaman yang patut diapresiasi.
Tahu dan tempe hasil produksi Pakde Eko nyatanya memiliki daya tarik tersendiri bagi beragam lapisan masyarakat Sugapa, baik pendatang maupun penduduk asli. Kepada awak media, Pakde Eko mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya permintaan pasar. “Dalam sehari, kami bisa memproduksi hingga 200 potong tahu ukuran besar dan sekitar 150 lembar tempe ukuran standar,” ujarnya. Harga jual pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Pakde Eko berbagi kisah awal mula usahanya yang berlandaskan semangat mencoba. Kini, usaha tersebut telah bertransformasi menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan. Keberadaan sentra produksi tahu dan tempe di wilayah pegunungan yang terpencil, dengan tantangan aksesibilitas transportasi yang mengandalkan penerbangan perintis, menambah nilai strategis usaha ini dalam mendukung ketahanan pangan lokal. Kisah Pakde Eko di Sugapa menjadi cerminan semangat kewirausahaan yang mampu tumbuh subur di mana pun, memberikan kontribusi nyata bagi kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Publisher -Red
Editor CN -Jhon
Reporter CN Nasional – Derry Albert