
ACEH SINGKIL, 10 Juli 2025 – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, melakukan kunjungan langsung ke Aceh Singkil pada Jumat malam, 27 Juni 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat, khususnya terkait konflik Hak Guna Usaha (HGU) dan persoalan batas wilayah.
Mualem tiba di kediaman tokoh masyarakat Aceh Singkil, Yakarim Munir, di Desa Lae Butar, Kecamatan Gunung Meriah, dan disambut antusias oleh ratusan warga. Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan berbagai keluhan, terutama mengenai konflik lahan HGU yang kerap menimbulkan ketegangan dengan perusahaan perkebunan. Mereka mengusulkan agar dilakukan pengukuran ulang terhadap lahan HGU di sekitar perkampungan di Aceh Singkil.
Selain itu, tokoh masyarakat dari Desa Lae Balno, yang berdekatan langsung dengan perbatasan darat Tapanuli Tengah (Sumatera Utara), juga menyampaikan kekhawatiran mengenai dugaan pencaplokan wilayah Aceh Singkil oleh pihak Sumatera Utara.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Gubernur Muzakir Manaf menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan persoalan batas daratan dan HGU secara adil dan transparan. “Biarkan meter yang menentukan,” tegas Mualem. “Hak wilayah Aceh harus kembali ke Aceh. Hak perusahaan dan hak masyarakat, ini akan kita ukur ulang nanti. Bapak ibu jangan ribut-ribut, akan kita kembalikan sesuai pemilik haknya.”
Mualem mengakui bahwa persoalan ini tidak sederhana dan telah berlangsung lama di Aceh Singkil. Namun, ia menyatakan bahwa Pemerintah Aceh telah menyiapkan tim ahli untuk menangani masalah ini secara serius. Ia juga menekankan bahwa tindakan pemerintah akan didasarkan pada data dan hasil pengukuran resmi di lapangan.
“Memang terdengar rumit di sini. Ini PR saya. Saya sudah siap dengan pakar-pakar untuk kami tindak lanjuti keluhan Bapak Ibu,” pungkas Mualem, seraya meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak terprovokasi selama proses penyelesaian berlangsung.
Publisher -Red
Reporter CN- Amri/Tim