
PURBALINGGA, 26 Juli 2025 – Sebuah dugaan kasus perundungan kembali mencuat di lingkungan pendidikan. Kali ini, insiden melibatkan seorang siswa di MTs Muhammadiyah 02 Purbalingga, setelah sebuah video yang merekam aksi kekerasan viral di media sosial pada pekan ini. Video tersebut menunjukkan seorang siswa menjadi korban tendangan oleh pelaku, yang menimbulkan reaksi keprihatinan dari berbagai pihak.
Kejadian yang terekam dalam video tersebut diperkirakan terjadi sebelum libur panjang sekolah, yakni sekitar 18 Juni 2025. Namun, insiden ini baru diketahui oleh pihak sekolah dan keluarga korban setelah video tersebut tersebar luas di platform Instagram dan Facebook.
Tim [Nama Media Anda, misal: Tim Redaksi] telah melakukan konfirmasi langsung dengan menemui keluarga korban, pihak sekolah, dan kepolisian setempat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Yatno, kakek korban, menyatakan keprihatinannya yang mendalam setelah melihat video yang beredar. “Saya baru tahu dari video yang ramai di medsos. Itu jelas cucu saya. Miris dan marah rasanya melihat kejadian itu,” ungkap Yatno. Ia menambahkan bahwa setelah berdiskusi dengan orang tua korban, keluarga langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Bukateja.
Ayah korban juga menyampaikan kekecewaannya terhadap respons pihak sekolah. “Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Sekolah terkesan lamban. Seharusnya keluarga pelaku dipanggil untuk mediasi. Tapi jawaban pihak sekolah hanya bilang ‘pelaku sudah dikeluarkan’. Kalau memang sudah selesai, kenapa kami tidak dipertemukan untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik?” ujarnya. Ia juga menyuarakan kekhawatiran akan keselamatan anaknya. “Saya khawatir anak saya menjadi korban lagi, apalagi kalau masih bertemu pelaku di luar sekolah. Harusnya ada proses damai yang jelas, agar tidak ada dendam atau trauma berkelanjutan.”
Kapolsek Bukateja, [Nama Kapolsek jika ada, atau sebutkan “pihak kepolisian”] membenarkan bahwa aduan dari pihak keluarga telah diterima dan tindakan cepat telah diambil. “Begitu menerima laporan, kami langsung mendatangi lokasi dan meminta keterangan dari berbagai pihak. Pihak keluarga korban mengajukan permintaan agar pelaku dipindahkan demi keamanan dan kenyamanan psikologis korban,” jelasnya. Kapolsek juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap perilaku siswa. “Ini adalah bentuk kenakalan remaja yang harus menjadi perhatian semua pihak. Kami harap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua agar tidak terulang.”
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala MTs Muhammadiyah 02 Purbalingga, [Nama Kepala Sekolah jika ada, atau sebutkan “pihak sekolah”], mengakui adanya kelalaian dalam pengawasan. “Kami mengetahui kejadian ini dari media sosial. Jujur, ini di luar pantauan kami dan kami akui terjadi kelalaian dalam pengawasan lingkungan sekolah,” ucapnya. Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah memenuhi tuntutan keluarga korban dengan mengeluarkan pelaku dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan guna mencegah kejadian serupa terulang.
Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan pihak berwajib. Tim [Nama Media Anda] akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa hak-hak korban tetap terlindungi.
(Oleh: Mulus Mulyadi)