MOROWALI UTARA – Penegakan hukum di wilayah hukum Polsek Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah sangat kami apresiasi, olehnya kami harap pihak Polsek Bungku Utara segera menindak lanjuti kasus Pos BKSDA yang di obrak Abrik oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, tegas Delni Trisnobel.
Kasus pengrusakan fasilitas Negara berupa Pos Pemantauan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang terjadi sejak 10 Desember lalu, belum menunjukkan tanda-tanda penanganan serius oleh pihak kepolisian setempat.
Laporan resmi dari pihak kami BKSDA itu sejak 10 hari lalu terkesan “jalan di tempat”. Ironisnya, saat pelapor mendatangi Mapolsek untuk menanyakan perkembangan kasus belum ada kepastian dari pihak Polsek Bungku Utara, kami berharap kasus ini segera ditangani secara serius kata kedua orang anggota BKSDA.
Dua anggota BKSDA, Delni Trisnobel dan Nurba Lainawa, mengungkapkan agak kecewa atas lambannya respons aparat setempat, Delni juga mengatakan pengrusakan pos terjadi pada 10 Desember 2025, atas perintah pimpinan kami sehingga resmi melapor ke Polsek Bungku Utara pada 12 Desember 2025.
Namun, hingga tanggal 22 Desember 2025, belum ada tindak lanjut nyata. “Kami menunggu sudah seminggu lebih, tapi nihil.
Delni menduga, aksi vandalisme ini bukan kriminal biasa. Kuat dugaan ini adalah bentuk “teror” atau perlawanan dari oknum-oknum yang terganggu dengan ketegasan pimpinan baru BKSDA dalam memberantas kegiatan ilegal di kawasan Cagar Alam.
“Kemungkinan ini respon balik karena ruang gerak kegiatan ilegal di kawasan konservasi mulai dipersempit oleh aturan tegas pimpinan kami,” tambah Delni.
Selain itu juga, Delni dan Nurba juga menyoroti minimnya dukungan internal dari BKSDA Pusat maupun Provinsi. Dengan wilayah pengawasan yang luas dan ancaman pelaku perusak hutan yang kian beringas, mereka hanya bekerja berdua tanpa Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
“Kami ini seperti dikirim untuk setor nyawa. Bagaimana mau menegakkan aturan maksimal kalau personel cuma dua orang dan tanpa perlengkapan keamanan? Sementara pelaku di lapangan makin nekat. Kami minta petinggi BKSDA buka mata, jangan jadikan kami tumbal di lapangan,” tegasnya menutup pembicaraan.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Bungku Utara belum dapat dikonfirmasi karena tidak berada di tempat saat awak media dan pelapor mendatangi kantornya.
Publisher -Red
Reporter CN -Nakir
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.











