
GARUT, JAWA BARAT – Tiga orang meninggal dunia dan belasan lainnya pingsan dalam insiden kericuhan saat Pesta Rakyat pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, di kawasan Pendopo Garut dan Alun-Alun Babancong pada Jumat (18/7/2025). Insiden ini terjadi akibat membludaknya antusiasme warga yang tidak diimbangi dengan pengaturan kerumunan yang memadai.
Pesta rakyat yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB ini menyediakan aneka kuliner gratis dari 25 kabupaten/kota di Jawa Barat. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, ribuan warga berdesakan di area tenda makanan. Situasi menjadi tidak terkendali ketika warga saling dorong untuk mendapatkan makanan gratis, hingga akhirnya terjadi insiden saling injak yang menelan korban.
Tiga korban meninggal dunia telah diidentifikasi:
* Cecep Saepul Bahri, S.H. (38), Bripka BHABINKAMTIBMAS Polsek Karangpawitan Polres Garut, warga Perum Guntur Residen GR 24 RT.03 RW.17 Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
* Vania Apriliani (8), warga Kampung Sindangheula RT.02 RW.03 Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
* Dewi Jubaedah (61), warga Bumi Citra Abi Negara, Kampung Tagog RT.003 RW.001, Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
Selain itu, belasan warga dilaporkan pingsan akibat kerumunan yang tidak terkendali. Beberapa di antaranya adalah Ate Hasanah (65), Safira (14), Yati Haryati (56), Mimi (56), Aris Krisdiana (48), Nenih, Idah, Iis Ismayati, Tasya Aulia, Sifa Fauziah, Ian (33), Zahra (14), Sutisna (66), dan Onyas (45).
Sekitar pukul 15.00 WIB, seluruh pintu masuk Pendopo ditutup dan lokasi acara langsung disterilkan dari kerumunan warga untuk mengantisipasi kejadian lebih lanjut.
Menanggapi insiden memilukan ini, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi menyampaikan duka cita mendalam dan menegaskan bahwa pemerintah provinsi bertanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut.
“Walaupun saya tidak tahu persis kejadian ini, tetapi sebagai pemimpin saya harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Ini juga bentuk empati saya kepada keluarga korban,” ungkap Kang Dedi.
Kang Dedi memastikan akan memberikan santunan sebesar Rp150 juta per orang kepada keluarga korban meninggal dunia. Selain santunan, Kang Dedi juga menjamin biaya pendidikan anak-anak korban akan ditanggung hingga jenjang perguruan tinggi.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saya mendoakan agar para korban yang meninggal dunia diterima iman Islamnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” pungkasnya.
Publisher -Red