Jakarta, CN-II Wakil Menteri Transmigrasi sekaligus Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, me negaskan dirinya yakin demokrasi yang telah berjalan tidak akan setback. Ia yakin demikian sebab pengawasan terhadap kinerja berbagai lembaga negara, baik itu eksekutif, legislatif, dan judikatif, mendapat pengawalan yang sangat kritis dari berbagai elemen demokrasi.
Dikatakan elemen demokrasi tersebut adalah, pertama, kekuatan press.ย Kedua, kekuatan civil society yaitu kekuatan terorganisir yang mempunyai sifat mampu menekan kewenangan negara. โGerakan mahasiswa itu bagian dari civil societyโ, ujarnya. Ketiga, kekuatan yang tidak pernah tidur, yakni netizen. Ia mengawasi selama 24 jam. โDengan pengawasan yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan di atas, Saya yakin demokrasi ย yang tengah berjalan tidak akan setbackโ, tutur mantan Presidium KAHMI itu. โSemua yang tengah terjadi saat ini merupakan proses untuk meningkatkan kualitas demokrasiโ, tambahnya.
Ungkapan di atas disampaikan oleh Viva Yoga saat dirinya melakukan podcast bersama Merry Riyana, Jakarta, (26/3/2025).
Dari apa yang disampaikan di acara itu, dirinya meragukan bila ada yang mengatakan demokrasi sedang mengalami kemunduran, โitu dalam prespektif apa?โ, ujarnya. Menurutnya kekuatan mahasiswa yang berlandaskan gerakan moral, sangat peka atau peduli ketika terjadi isu-isu yang melukai hati rakyat, โmereka langsung turun ke jalanโ, ucap mantan Ketua HMI Cabang Denpasar. 
Di samping elemen demokrasi, DPR dan partai politik baik yang ada di dalam maupun luar kekuasaan pemerintahan telah menjalankan fungsi konstitusionalnya, salah satunya pengawasan. Proses pengawasan yang berlapis lapis membuat Viva Yoga semakin optimis proses demokrasi di Indonesia akan semakin baik. โDemokratisasi tercermin dari semakin tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahanโ, ujanya. โSehingga kebijakan yang diambil oleh lembaga-lembaga negara benar-benar berpihak pada rakyatโ, tambahnya.
Dalam podcast tersebut, Viva Yoga juga menyampaikan berbagai hal terkait program transmigrasi. Dikatakan saat ini transmigrasi memiliki paradigma baru. โDulu sifatnya top down sekarang bottom upโ, ungkap pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu.
Red
Eksplorasi konten lain dari Cyber Nasional
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.










