
KEBUMEN, CN- 15 Juni 2025– Di tengah arus modernisasi dan era digital yang kian pesat, semangat gotong royong sebuah tradisi luhur yang telah mengakar kuat di bumi Nusantara sejak zaman kerajaan tetap hidup dan lestari. Bukti nyata dari kekuatan tradisi ini terlihat di Dukuh Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, di mana warga secara bahu-membahu merenovasi atap rumah pasangan Farid dan Khusna.
Tradisi gotong royong ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan sebuah manifestasi dari nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang diwariskan turun-temurun. Dalam proses renovasi atap rumah Farid dan Khusna, warga bergotong royong membongkar genteng, mengganti kasau (usuk), dan blandar (glugu) yang sudah lapuk dengan material baru. Menariknya, material yang digunakan pun tetap mengedepankan kearifan lokal: bambu (pring) dan batang pohon kelapa (glugu) yang dikenal kuat dan telah digunakan secara turun-temurun di tanah Jawa.
“Kami sangat senang dan bangga melihat tradisi seperti ini masih terus lestari di desa kami,” ujar Farid, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan tetangga dan warga Dukuh Pejagoan. Khusna menambahkan, “Setiap kali ada warga yang membutuhkan bantuan serupa, semangat gotong royong ini selalu hadir.”
Tak hanya kaum pria yang terlibat dalam pekerjaan berat, para ibu rumah tangga pun turut berkontribusi aktif. Mereka sigap menyiapkan berbagai hidangan lezat, mulai dari makanan ringan hingga lauk pauk, memastikan energi para pekerja tetap terjaga. Kontribusi ini menunjukkan bahwa gotong royong adalah upaya kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Tradisi gotong royong di Pejagoan ini menjadi pengingat akan kekayaan budaya Nusantara yang jauh dari kesan individualisme. Ia membuktikan bahwa dengan kebersamaan, pekerjaan yang semula terasa berat bukan hanya menjadi lebih mudah, tetapi juga dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien. Gotong royong bukan hanya sekadar membantu menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan solidaritas antarwarga, memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi pondasi kuat dalam kehidupan bermasyarakat.
Publisher -Red
Reporter CN- Khayati